Uang
Apakah
Uang itu?
Uang adalah Persediaan asset yang
dapat dengan segera digunakan untuk melakukan transaksi.
Pengertian uang
dibagi menjadi dua, yaitu: Pengertian uang dalam ilmu ekonomi tradisional dan
modern.
·
Pengertian
uang dalam ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang
dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat
diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan
jasa. Uang seperti ini disebut Uang Barang.
·
Sedangkan
dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan
secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan
jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya bahkan untuk pembayaran hutang.
Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran
Nilai intrinsik dan
ekstrinsik dari uang :
Nilai intrinsik adalah nilai
bahan untuk membuat uang tersebut, misalnya uang Rp 500 dibuat dengan ada unsur
emas di dalamnya nilai bahan dengan nilai uang tersebut sama besarnya.
Sedangkan nilai ekstrinsik adalah nilai yang tertera di uang tersebut.
FUNGSI UANG ;
1.
store of velue (Sebagai penyimpan kekayaan).
Uang
adalah cara mengubah daya beli dari masa kini ke masa depan
2.
unit of account (Sebagai unit Hitung).
Uang
memberikan ukuran dimana harga ditetapkan dan utang dicatat
3.
medium
of excange (Sebagai Media pertukaran)
Uang
adalah Alat tukar yang sah untuk seluruh transaksi ,public, dan perseorangan.
4.
Standar
of value ( sebagai standar pembukuan kekayaan).
JENIS UANG:
1.
Uang
fiat
Uang
fiat adalah uang yang nilai nominalnya jauh lebih tinggi daripada bahan pembuat
uang tersebut. Uang tersebut menjadi berharga karena pemerintah dan masyarakat
telah sepakat untuk menerima uang tersebut dengan nilai tertentu.
2.
Uang
Komoditas
Uang
Komoditas adalah uang yang nilai bahan pembuatnya / komoditas bahan sama dengan
nilai nominal uang tersebut. Contoh : Jaman dulu perunggu, perak dan emas
dijadikan sebagai alat tukar transaksi ekonomi yang nilainya berbeda-beda satu
sama lain di mana emas lebih tinggi dari perak dan perak lebih tinggi nilainya
dibandingkan dengan perunggu.
3.
Cryptocurrency
Cryptocurrency
adalah mata uang digital di mana transaksinya dapat dilakukan dalam jaringan
(online). Tidak seperti halnya mata uang kertas yang dicetak, cryptocurrency
didesain dengan memecahkan soal-soal matematika berdasarkan kriptografi. Cryptocurrency
yang pertama kali hadir dan meraih kesuksesan adalah Bitcoin, yang ditemukan
oleh Satoshi Nakamoto
4.
E-money
Kini
telah populer apa yang disebut kartu e-money, yaitu alat pembayaran dengan
nilai uang telah tersimpan secara elektronik pada server atau pun kartu. Kartu
E-money ini kemudian dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di internet
maupun merchant-merchant yang telah bekerja sama dengan bank penerbit kartu
e-money.
5.
Uang
emas dan perak/dinar dirham.
Dinar
emas berdasarkan Hukum Syari’ah Islam adalah uang emas murni yang memiliki
berat 1 mitsqal atau setara dengan 1/7 troy ounce, sedangkan Dirham perak Islam
berdasarkan ketentuan Islamic Mint Nusantara (IMN) memiliki kadar perak murni
dengan berat 1/10 troy ounce, atau setara dengan 3,11 gram. Dengan demikian,
dinar versi Islamic Mint Nusantara (IMN) memiliki berat 4,44 gram[4]. World
Islamic Mint (WIM), mengikuti pendapat Syaikh Yusuf Qardhawi, menetapkan 1 dinar
memiliki berat 4,25 gram. Ketentuan berat 1 dinar = 4,25 gram ini diikuti oleh
beberapa pihak seperti Kerajaan Kelantan di Malaysia, Wakala Induk Nusantara di
Indonesia, dan Gerai Dinar di Indonesia.
Berdasarkan jenisnya, uang dibagi
menjadi tiga yaitu :
1.
Uang
kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam
melakukan transaksi jual beli sehari-hari (common money).
2.
Uang
giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito)
yang dapat ditarik sesuai kebutuhan, contoh cek.
3.
Uang
kuasi adalah uang dengan bentuk surat berharga yang dapat digunakan sebagai
alat pembayaran. Bentuk uang kuasi seperti :deposito, tabungan, dan rekening
valuta asing milik swasta domestic.
Kuantitas
Ukuran Uang
·
Amerika
: C, M1, M2, M3
·
Canada
: M1, M2, M2 Adjusted, M3
·
Indonesia
: M0, M1, M2
Ukuran
kuantitas uang di Indonesia:
·
M0
= uang kartal di bank, giro bank di Bank Indonesia, uang kartal di masyarakat,
dan giro masyarakat di bank.
·
M1
= uang giral, uang kartal di masyarakat, dan giro masyarakat di bank.
·
M2
= uang kuasi, uang giral, uang kartal di masyarakat, dan giro masyarakat di
bank.
Uang
beredar (M1) per Desember 2017 adalah Rp 1.391,5 T
M2
per Desember 2017 adalah Rp 5.000 T
Uang
kuasi per Desember 2017 adalah Rp 4.000 T
Teori Kuantitas Uang
Teori permintaan
uang yang disebut sebagai teori permintaan uang klasik atau lebih dikenal
dengan Teori Kuantitas. Karena berdasarkan asumsi klasik yaitu perekonomian
selalu dlam keadaan berimbang. Uang menjelaskan peranan uang terhadap
perekonomian secara umum yang pertama kali dijelaskan oleh Irving Fisher pada
tahun 1911 melalui The Quantity Theory of Money yang termuat dalam bukunya
berjudul The Purchasing Power of Money.
Teori kuantitas uang menggambarkan
kerangka yang jelas mengenai hubungan langsung yang sistematis antara
pertumbuhan jumlah uang beredar dan inflasi. Menuru Fisher jika terjadi suatu
transaksi antara penjual dan pembeli maka akan terjadi perukaran uang dengan
barang dan jasa. Analisis Fisher dalam teori ini mengacu pada persamaan
pertukaran (equation of exchange) yang dirumuskan sebagai :
M V = P T
Keterangan :
M = Money, jumlah
uang yang beredar
V = Velocity ( tingkat kecepatan
perputaran uang ) yakni berapa kali uang tersebut berpindah tangan dari satu
pemilik ke pemilik lainnya
P = Price adalah
harga suatu barang
T = Transaction,
jumlah barang dan jasa yang menjadi objek transaksi
Contoh:
Diketahui: M=Rp 50.000, P=Rp
25.000, T=30
MV = PT
Rp 50.000 V = Rp 25.000 X 30
Rp 50.000 V = Rp 750.000
V = Rp 750.000 : Rp 50.000
V = 15
(maka, uang Rp 50.000 tersebut
berputar sebanyak 15 kali dalam sehari.)
Bunga Nominal dan Bunga
Riil:
Suku bunga Nominal
adalah suku bunga yang biasa kita lihat bank atau media cetak. Misalnya
perusahaan meminjam uang dari bank sebesar $100.000 selama setahun pada suku
bunga nominal 10%, maka pada akhir tahun perusahaan harus mengembalikan
pinjaman tersebut sebesar $110.000 (yaitu $100.000 x 10%).
Sedangakan, Suku
bunga Riil adalah suku bunga setelah dikurangi dengan inflasi, (atau suku bunga
riil = suku bunga nominal – ekspektasi inflasi). Misalnya pada contoh diatas
inflasi yang diantisipasi adalah sebesar 3% dan suku bunga nominal naik menjadi
13%, maka suku bunga riil sebenarnya tidak berubah (yaitu 13% - 3%).
Perbedaan antara
tingkat suku bunga nominal dan riil yang sebagian besar bergantung pada inklusi
atau pengucilan efek inflasi; Sementara tingkat bunga nominal meliputi inflasi,
suku bunga riil tidak termasuk inflasi. Inflasi mempengaruhi ekonomi suatu
negara dalam banyak hal dan pengaruhnya terhadap tingkat suku bunga adalah yang
dominan. Pemerintah mengendalikan laju inflasi melalui kebijakan moneter untuk
mengurangi dampak negatifnya terhadap suku bunga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar