Jumat, 02 Maret 2018

PEREKONOMIAN TERBUKA (ekonomi moneter dan fiskal 3)

Perekonomian Terbuka


Dalam perekonomian terbuka yang menganut sistem devisa bebas, tingkat bunga yang diterapkan oleh suatu negara akan bisa memberikan pengaruh pada masuk atau keluarnya devisa yang dimiliki oleh negara tersebut. Hal tersebut disebabkan dalam sistem devisa bebas, orang cenderung bebas memperjualbelikan mata uang yang dimilikinya untuk berbagai keperluan, sehingga selisih bunga bank dapat mempengaruhi keputusan mata uang asing.

Dalam bidang perdagangan Internasional menjadikan ekspor dan impor dalam suatu negara memiliki peranan sangat penting dalam menentukan perekonomian makro. Ekspor menunjukkan penjualan barang-barang yang berasal dari dalam negeri untuk dapat dijual ke luar negeri. Sedangkan impor merupakan pembelian barang-barang luar negeri untuk digunakan di dalam negeri. Ekspor dan impor yang dilakukan oleh suatu negara tidak hanya berlaku untuk barang saja, melainkan juga aspek lain.

 aspek lain itu ialah seperti pengiriman TKI, TKW Ke luar negeri atau suatu negara melakukan impor para tenaga ahli dan teknologi dari negara lain. Pada tahun 2003 posisi untuk negara Indonesia diantara negara-negara di dunia dalam melakukan perdagangan Internasional khususnya berkaitan dengan barang, ebrada pada urutan 26 dengan jumlah total nilai ekspor sebanyak 62, 63 milyar dolar. Sedangkan untuk negara tetangga seperti Singapore dan Malaysia berada pada urutan 14 dan 17.

Dengan terlibatnya Indonesia dalam perdangan Internasional menunjukkan bahwa Indonesia telah menjalankan perekonomian terbuka. Indonesia melakukan kegiatan perdagangan dengan negara manapun yang ada didunia, namun ada juga yang melakukan hubungan dagang dengan pihak ketika, ketika Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatic dengan negara tertentu.

Negara-negara yang terkena dampak embargo dari pihak PBB akan menganut sistem perekonomian tertutup. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak semua negara menganut sistem perekonomian terbuka. Meskipun demikian negara-negara yang memiliki sistem ekonomian tertutup, sekalipun melakukan hubungan dagang dengan negara luar akan melakukan hubungan dagang tersebut secara sembunyi-sembunyi.

Hakikatnya semua negara yang ada didunia pernah melakukan hubungan dagang dengan negara lain, baik dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. Konsekuensi yang diambil ketika menganut sistem perekonomian terbuka yakni ditemukannya aliran uang antar penduduk disebuah negara dengan negara-negara lain yang ada didunia. Aliran uang ini dirangkum dalam senuah catatan khusus yang diberi nama sebagai neraca pembayaran. Neraca pembayaran merupakan suatu catatan yang sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau traksaksi antar penduduk suatu negara dengan negara-negara lainnya yang dinilai dalam suatu mata uang pada kurun waktu tertentu pada umumnya satu tahun.

Pada abad ke – 16 dan ke – 17 ahli ekonomi yang tergolong dalam mazhab Merkantilis menyampaikan pendapat bahwa perdagangan luar negeri merupakan sumber kekayaan bagi suatu negara. Mazhab berpendapat bahwa apabila suatu negara ingin mencapai kemakmuran hingga tingkat yang lebh tinggi maka negara tersebut harus mengadakan perdagangan Internasional. Dalam bidang perdagangan Internasional merupakan suatu perdagangan yang dilakukan antarnegara yang memiliki kesatuan hukum dan kedaulatan yang berbeda dengan suatu kesepakatan dan memenuhi aturan-aturan yang telah ditentukan serta dapat diterima secara Internasional.

Faktor-Faktor Perekonomian Terbuka
Faktor-faktor yang bisa menyebabakan perdagangan Internasional yaitu sebagai berikut :
·           Perbedaan dalam faktor produksi
·           Motif keuntungan yang diperoleh dalam perdagangan
·           Perbedaan dalam tingkat kelangkaan
·           Perbedaan komparatif dari harga barang
·           Perbedaan dalam kemapuan untuk produksi.

“PEREKONOMIAN TERBUKA”
Perekonomian terbuka adalah sebuah perekonomian yang berinteraksi secara bebas dengan perekonomian lain di seluruh dunia.

Perdagangan Luar Negeri dan kegiatan ekonomi
Ekspor adalah berbagai macam barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri lalu dijual di luar negeri.

Impor adalah segenap barang dan jasa yang dibuat di luar negeri yang dijual di dalam negeri.

Ekspor neto adalah selisih total nilai di kurang total nilai impor

(NX = EX – IM)


Faktor yang menentukan Ekspor, Impor dan Ekspor Neto
1.         Selera konsumen terhadap barang-barang produksi dalam negeri dan luar negeri.
2.         Harga barang-barang di dalam dan luar negeri.
3.   Kurs yang menentukan jumlah mata uang domestik yang dibutuhkan untuk membeli mata               uang   asing.
4.         Pendapatan konsumen di dalam dan luar negeri.
5.         Ongkos angkutan barang antarnegara.
6.          pemerintah mengenai perdagangan internasinal.


Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka

Pengeluaran aggregate dalam perekonomian terbuka ada 5 jenis pengeluaran :
1.         Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas ( Cdn)
2.         Investasi perusahaan ( I )
3.         Pengeluaran pemerintah ke atas (G)
4.         Ekspor (x)
5.         Impor (m)

Sehingga pengeluaran agregatnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

(AE = Cdn + I + G + X + M)


Dampak Positif Ekspor Impor :
·           Meningkatkan hubungan antar negara
·           Meningkatkan neraca perdagangan
·           Meningkatkan kegiatan ekonomi
·           Memenuhi kebutuhan akan barang konsumsi
·           Mengurangi pengangguran
·           Memperluas lapangan pekerjaan
·           Meningkatkan cadangan devisa


Dampak Negatif Ekspor Impor :

·         Terjadinya tingkat persaingan yang tinggi didalam perdagangan, baik berupa harga, mutu, dan kualitas barang sangat menentukan.
·           Menimbukan kelangkaan barang di dalam negeri
·           Konsumerisme
·           Menyebabkan eksploitasi besar – besaran sumber daya alam


Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka

1.         Penawaran agregat sama dengan pengerluaran agregat.
Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa yang diperjual-belikan di dalam negeri terdiri dari dua golongan barang, yaitu  :

a)      Yang di produksi di dalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y)
b)      Yang di impor dari luar negeri.

2.         Suntikan dan bocoran dalam perekonomian terbuka
Dalam pendekatan suntikan bocoran untuk menentukan keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka diperlukan untuk pencapaian dalam kesamaan, yaitu pendapatan nasional (Y) yang telah dikurangi oleh pajak pendapatan perusahaan serta pendapatan nasional yang mengalir ke sektor rumah tangga dikurangi pula oleh pajak pendapatan individu. Sisa yang diperoleh merupakan pendapatan disposebel (Yd).


Keseimbangan dalam perekonomian terbuka
Apabila dimisalkan perekonomian tersebut terdiri dari tiga sektor maka keseimbangan pendapatan nasional

Y = C + I + G

Apabila perekonomian ini berubah menjadi ekonomi terbuka, akan timbul dua aliran pengeluaran baru, yaitu ekspor dan impor. Ekspor akan menambah pengeluaran agregat manakala impor akan mengurangi pengeluaran agregat .

Jadi jika dari perekonomian tertutup ke perekonomian terbuka maka pengeluaran aggregatnya akan berubah menjadi

AE = C + I + G + ( X – M )


“Kurs”
Kurs (exchange rate) adalah harga sebuah mata uang dari sutu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Kurs memainkan peranan penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan, Karena kurs memungkinkan kita menerjemahkan harga-harga dari berbagai negara ke dalam satu bahasa yang sama. Bila semua kondisi lainnya tetap, depresiasi mata uang dari suatu negara terhadap segenap mata uang lainnya (kenaikan harga valuta asing bagi negara yang bersangkutan) menyebabkan ekspornya lebih murah dan impornya lebih mahal. Sedangkan apresiasi (penurunan harga valuta asing di negara yang bersangkutan) membuat ekspornya lebih mahal dan impornya lebih murah.

Kurs sangat penting dalam pasar valuta asing (foreign excahange market). Walaupun perdagangan valuta asing berlangsung di berbagai pusat keuangan yang tersebar di seluruh dunia, teknologi telekomunikasi modern telah mempertautkan mereka menjadi sebuah rangkaian pasar tunggal yang beroperasi 24 Jam setiap hari. Salah satu kategori penting dalam perdagangan valuta asing adalah perdagangan berjangka (forword trading), di mana beberapa pihak sepakat mempertukarkan mata uang di waktu mendatang atas dasar kurs yang mereka sepakati. Sedangkan kategori lainnya, yakini perdagangan spot (spot trading) langsung melaksanakan pertukaran tersebut ( ini biasanya untuk keperluan-keperluan mendesak atau praktis).

Oleh karena kurs merupakan harga relative dari dua set, maka layak biala kurs dianggap sebagai harga asset itu sendiri. prinsip dasar penetapan harga asset adalah bahwa nilai asset saat ini ditentukan oleh perkiraan daya belinya di masa mendatang. Dalam mngevaluasi asset, para penabung (investor) selalu memperlihatkan aspek perkiraan imbalan (rate of return) yang dibuahkan asset itu, atau tingkat pertambahan nilai investasi yang tertanam dalam asset tersebut di waktu-waktu selanjutnya.Imbalan dari simpanan yang diperdagangkan di pasar valuta asing ditentukan oleh suku bunga (interest rate) dan perkiraan perubahan kurs.

Keseimbangan dalam pasar valuta asing mensyaratkan adanya kondisi interest parity, yakni suatu kondisi di mana berbagai simpanan dalam mata uang apa pun menawarkan perkiraan imbalan yang sama besarnya (bila diukur atau dihitung dengan satuan yang sama). Bila suku bunga dan perkiraan kurs masa mendatang tetap, kondisi interest parity menjamin adanya keseimbangan kurs. Kurs yang tengah berlaku juga dipengaruhi oleh berbagai perubahan atas perkiraan kurs untuk waktu mendatang. Sebagai contoh, apabila terjadi kenaikan perkiraan kurs dolar/DM untuk masa yang akan datang, maka jika suku bunga tetap, kurs dolar/DM yang tengah berlaku akan meningkat.

Kurs dapat pula disebut sebagai perbandingan nilai. Dalam pertukaran dua mata uang yang berbeda, maka akan terdapat perbandingan nilai/harga antara kedua mata uang tersebut. Perbandingan nilai inilah yang disebut dengan kurs.

Dalam kenyataannya, sering terdapat berbagai tingkat kurs untuk satu valuta asing. Perbedaan ini timbul karena beberapa hal antara lain perbedaan antara kurs beli dan jual oleh pedagang valas, perbedaan kurs yang diakibatkan oleh perbedaan dalam waktu pembayarannya, perbedaan dalam tingkat keamanan dalam penerimaan hak pembayaran. Kurs beli adalah kurs yang dipakai apabila para pedagang valas atau bank membeli valuta asing, sedangkan kurs jual adalah kurs yang dipakai apabla pedagang valas atau bak menjual valuta asing.

Kurs Nominal dan Riil
Para ekonomi membedakan kurs menjadi dua jenis. Kita akan membahas keduanya dan bagaimana keduanya saling berkaitan :

a.         Kurs Nominal
Kurs nominal (nominal exchange rate) adalah harga relative dari mata uang dua negara. Sebagai contoh, jika kurs antara dollas AS dan yen jepang adalah 120 yen per dollar. Maka anda bisa menukar 1 dollar untuk 120 yen di pasar uang. Orang jepang yang ingin memiliki dollar akan membayar 120 yen untuk setiap dolar yang dibelinya. Orang amerika yang ingin memiliki yen akan memiliki 120 yen untuk setip dolar yang ia bayar. Ketika orang-orang mengacu pada “kurs” di antara kedua negara, mereka biasanya mengartikannya sebagai kurs nominal.

b.        Kurs Riil
kurs Rill  (real exchange rate) adalah harga relative dari barang-barang diantara kedua negara. Kurs riil menyatakan tingkat dimana kita bisa memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain. Kurs riil kadang-kadang juga disebut terms of trade).

Untuk melihat hubungan antara kursriil dan nominal, kita mengambil contoh sebuah barang yang diproduksi dibanyak negara: mobil. Anggaplah harga mobil amerika adalah $10.000 dan harga mobil jepang adalah 2.400.000 yen. Untuk membandingkan harga kedua mobil tersebut. Kita harus mengubahnya menjadi mata uang umum. Jika satu dollar bernilai 120 yen, maka harga mobil amerika adalah 1.200.000 yen. Dengan membandngkan harga mobil amerika (1.200.000 yen) dan mobil jepang (2.400.000 yen). Kita menyimpulkan bahwa harga mobil amerika adalah separuh dari harga mobil jepang. Dengan kata lain, pada harga berlaku. Kita bisa menukar 2 mobil amerika untuk 1 mobil jepang.
Kita bisa meringkas perhitungan diatas menjadi :
                  
Kurs Riil = (120 yen /dolar)x(10.000 dolar/ mobil amerika)/(2.400.000 yen /mobil jepang)
          = 0,5( mobil jepang / mobil amerika)        

Pada harga dan kurs ini, kita dapatkan setengah mobil jepang per mobil amerika. Secara lebij umum, kita bisa menulis perhitungan ini sebagai :

Kurs Riil = (kurs Nominal x harga domestic) / harga barang luar negeri
      
Tingkat harga dimana kita memperdagangkan barang domestic dengan barang luar negeri yang tergantung pada harga barang dalam mata uang lokal dan pada tingkat kurs yang berlaku.


Kurs Riil dan Neraca perdagangan:

Sejauh mana pengaruh kurs riil terhadap kondisi makroekonomi? Untuk menjawab peratanyaan ini ingatlah bahwa kurs Riil tidak berbeda dengan herga relative. Seperti harga relative hamburger dan pizza menentukan pilihan menu makan siang anda. Harga relatif barang domestic dan barang luar negri mempengaruhi permintaan terhadap barang tersebut.

Pertama anggaplah kurs riil rendah. Dalam hal ini, karena barang-barang domestic relative lebih murah. Penduduk domestic hanya akan sedikit membeli barang impor. Mereka akan membeli ford bukan Toyota. Meminum Coors bukan Heineken. Dan berlibur ke florida bukan ke italia. Untuk alasan yang sama orang asing akan membeli beraneka macam produk kita. Akibat dari kedua tindakan ini, jumlah ekspor neto kita akan meningkat.

Hal sebaliknya terjadi apabila kurs riil lebih tinggi. Karena barang-barang domestic relative lebih mahal terhadap barang-barang luar negeri. Penduduk domestic berkeinginan membeli banyak barang impor  dan orang-orang akan membeli dekit barang kita. Karena itu, jumlah ekspor neto menjadi lebih rendah.

       Kita menulis hubungan di antara kurs riil dan ekspor neto sebagai

                                NX = NX ()

Persamaan ini menyatakan bahwa ekspor neto adalah fungsi dari kurs riil.


FAKTOR PENENTU KURS RIIL

Sekarang kita memiliki seluruh komponen yang dibutuhkan untuk membangun model yang menjelaskan faktor-faktor apakah yang menentukan kurs riil. Seperti biasa, kita hubungkan antara ekspor neto dan kurs riil yang baru saja kita bahas dengan neraca perdagangan yang kita kembangkan sebelumnya dalam bab ini. Kita bisa menyimpulkan analisis sebagai berukut :

Ø Kurs riil terkait dengan ekspor neto. Bila kurs riil lebih rendah, barang-barang domestic relative lebih murah disbanding barang-barang luar negeri dan ekspor neto lebih besar.

Ø Neraca perdagangan (ekspor neto) harus sama dengan arus modal keluar neto, yang sama dengan tabungan dikurang investasi. Tabungan dipengaruhi oleh fungsi investasi dan tingkat bunga dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar