LAPORAN KEUANGAN
UNTUK ENTITAS SYARI’AH
Berbicara mengenai entitas syariah maka
berbicara tentang ekonomi yang ada di Indonesia. Mengingat bahwa syariah
merupakan program yang didukung dan diharapkan banyak masyarakat Indonesia yang
merasa jenuh dan tidak sependapat dengan adanya penggunaan sistem konvensional
yang dianggap haram. Hal ini berdasar kepada kerugian dan juga pemaksaan dari
salah satu pihak dalam transaksi konvensional, yang akhirnya menjadi haram atau
tidak boleh digunakan dalam transaksi ekonomi.
Akuntansi di Indonesia sendiri
sebenarnya sudah menggunakan beberapa entitas syariah standar yang memang
seringkali digunakan meskipun dulu belum resmi. Untungnya semenjak ekonomi
syariah resmi, sudah banyak lembaga yang menggunakan cara ini dan memutuskan
untuk mengunggulkan program syariah.
Macam- macam laporan keuangan syariah
:
1. Neraca
Laporan keuangan ini menyajikan
informasi mengenai posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Meliputi unsur-unsur
seperti aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas. Penyajian aktiva
pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keungan atas aktiva
yang dibiayai oleh bank sendiri dan aktiva yang dibiayai oleh bank bersama
pemilik dana investasi tidak terikat, dilakukan secara terpisah.
Aktiva
dan kewajiban tidak boleh disalinghapuskan kecuali ketentuan syari’ah dan hukum
memperkenankan terjadinya saling hapus. Pembiayaan mudharabah mutlaqa yang
diterima bank syari’ah dalam neraca pada unsur investasi tidak terikat di antara
unsur kewajiban dan ekuitas.
2. Laporan laba rugi
Dengan memperhatika ketentuan dalam
PSAK lainya, penyajian dalam laporan laba rugi mencakup, tetapi tidak terbatas
pada pos-pos pendapatan dan beban terkait :
Pendapatan operasi utama :
Pendapatan marjin
murabahah;
Pendapatan bersih
salam pararel:
Pendapatan bersih
sitishna pararel:
Pendapatan dari sewa:
Pendapatan bersih ijarah;
Pendapatan dari bagi hasil:
Pendapatan
bagi hasil mudharabah;
Pendapatan
bagi hasil musyarakah;
Pendapatan operasi
utama lainya.
Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat;
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
Pendapatan non operasi
Beban non operasi
Zakat; dan
Pajak.
3. Laporan arus kas
Laporan arus kas disajikan sesuai
dengan PSAK 2: laporan arus kas dan PSAK 31: akutansi keuangan syariah.
4. Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas disajikan
sesuai dengan PSAK 1: penyajian laporan keuangan.
5. Laporan perubahan dana investasi
terikat
Laporan perubahan dana investasi
terikat memisahkan dana investasi terikat berdasarkan sumber dana dan
memisahkan hasil investasi berdasarkan jenisnya. Investasi terikat adalah investasi yang
bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh
bank sebagai manajer investasi berdasarkan mudharabah muqayyadah atau sebagai
agen investasi. Dalam hal bank bertindak sebagai agen investasi, imbalan yang
diterima adalah sebesar jumlah yang disepakati tanpa memperlihatkan hasil
investasi.
6. Laporan sumber dan penggunaan dana
zakat, infak dan shadaqah.
Bank syariah menyajikan laporan sumber
dan penggunaan dana zakat, infak dan shadaqah sebagai komponen utama laporan
keuangan, yang menunjukan :
a. Sumber dana zaka, infak dan shadaqah
yang berasal dari :
· Zakat dari bank syariah
· Zakat dari pihak luar bank syariah
· Infak
· Shadaqah
b. Pengunaan
· Miskin
· Hamba sahaya
· Gharim
· Fakir
· Muallaf
· Fisabilillah
· Ibnusabi dan,
· Amil
c. Kenaikan atau penurunan sumber dana
zakat,infak dan shadaqah
d. Saldo awal dana penggunaan dana
zakat, infak dan shadaqah
e. Saldo akhir dana penggunaan dana
zakat, infak dan shadaqah.
7. Laporan sumber dan penggunaan dana QARDHUL HASAN
Unsur dasar laporan sumber dan
penggunaan dana qardhul hasan meliputi sumber, penggunaan dana qardhul hasam
selama jangka waktu tertentu, dan saldo qardhul hasan pada tanggal tertentu.
8. Bentuk laporan keuangan syariah
Berdasarkan
KDPPLK bank syariah dijelaskan, bahwa laporan keuangan bank syariah harus
disusun berdasarkan kerangka dasar penyusunan dan penyajiannya. Sebab itu
laporan keuangan bank syairah harus memiliki perbedaan, berikut adalah beberapa
tahapannya :
1. Bukti transaksi
Untuk memastikan
keabsahan transaksi yang dicatat sebagai rujukan apabila terjadil masalah
dikemudian hari.
2. Jurnal
Secara
umum ayat jurnal dicatat di dalam sebuah format yang memuat kolom-kolom antara
lain ;tanggal, nomor bukti, perkiraan, nomor perkiraan, debit dan kredit.
3. Buku besar
Buku besar
adalah pindahan data pindahan dari jurnal kedalam perkiraan masing-masing
(posting).
4. Neraca saldo
Adalah
pengelompokan perkiraan buku besar berdasarkan saldo debit dan saldo kreditnya,
sehingga jumlah saldo yang ada disisi debit sama dengan jumlah saldo yang ada
di sisi kiri.
5. Jurnal penyesuaian
Adalah
jurnal yang dibuat pada akhir periode dengan maksud untuk mengoreksi
perkiraan-perkiraan sehingga mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
6. Laporan keuangan
Laporan
keuangan pokok terdiri dari neraca ,laba rugi, dan perubahan kekayaan bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar