Rabu, 28 Februari 2018

LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENTITAS SYARI’AH (manajemen keuangan syariah 2)

LAPORAN KEUANGAN
UNTUK ENTITAS SYARI’AH


Berbicara mengenai entitas syariah maka berbicara tentang ekonomi yang ada di Indonesia. Mengingat bahwa syariah merupakan program yang didukung dan diharapkan banyak masyarakat Indonesia yang merasa jenuh dan tidak sependapat dengan adanya penggunaan sistem konvensional yang dianggap haram. Hal ini berdasar kepada kerugian dan juga pemaksaan dari salah satu pihak dalam transaksi konvensional, yang akhirnya menjadi haram atau tidak boleh digunakan dalam transaksi ekonomi.
Akuntansi di Indonesia sendiri sebenarnya sudah menggunakan beberapa entitas syariah standar yang memang seringkali digunakan meskipun dulu belum resmi. Untungnya semenjak ekonomi syariah resmi, sudah banyak lembaga yang menggunakan cara ini dan memutuskan untuk mengunggulkan program syariah.

Macam- macam laporan keuangan syariah :
1.    Neraca
Laporan keuangan ini menyajikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Meliputi unsur-unsur seperti aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas. Penyajian aktiva pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keungan atas aktiva yang dibiayai oleh bank sendiri dan aktiva yang dibiayai oleh bank bersama pemilik dana investasi tidak terikat, dilakukan secara terpisah.
     Aktiva dan kewajiban tidak boleh disalinghapuskan kecuali ketentuan syari’ah dan hukum memperkenankan terjadinya saling hapus. Pembiayaan mudharabah mutlaqa yang diterima bank syari’ah dalam neraca pada unsur investasi tidak terikat di antara unsur kewajiban dan ekuitas.

2.    Laporan laba rugi
Dengan memperhatika ketentuan dalam PSAK lainya, penyajian dalam laporan laba rugi mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan dan beban terkait :
     Pendapatan operasi utama :
                 Pendapatan marjin murabahah;
                 Pendapatan bersih salam pararel:
                 Pendapatan bersih sitishna pararel:
     Pendapatan dari sewa:
Pendapatan bersih ijarah;          
                 Pendapatan dari bagi hasil:
                             Pendapatan bagi hasil mudharabah;
                             Pendapatan bagi hasil musyarakah;
                 Pendapatan operasi utama lainya.
Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat;
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
Pendapatan non operasi
Beban non operasi
Zakat; dan
Pajak.

3.    Laporan arus kas
Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2: laporan arus kas dan PSAK 31: akutansi keuangan syariah.


4.    Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas disajikan sesuai dengan PSAK 1: penyajian laporan keuangan.


5.    Laporan perubahan dana investasi terikat
Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan hasil investasi berdasarkan jenisnya.  Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh bank sebagai manajer investasi berdasarkan mudharabah muqayyadah atau sebagai agen investasi. Dalam hal bank bertindak sebagai agen investasi, imbalan yang diterima adalah sebesar jumlah yang disepakati tanpa memperlihatkan hasil investasi.

6.    Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak dan shadaqah.
Bank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak dan shadaqah sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukan :
a.    Sumber dana zaka, infak dan shadaqah yang berasal dari :
·       Zakat dari bank syariah
·       Zakat dari pihak luar bank syariah
·       Infak
·       Shadaqah
b.    Pengunaan
·       Miskin
·       Hamba sahaya
·       Gharim
·       Fakir
·       Muallaf
·       Fisabilillah
·       Ibnusabi dan,
·       Amil
c.     Kenaikan atau penurunan sumber dana zakat,infak dan shadaqah
d.    Saldo awal dana penggunaan dana zakat, infak dan shadaqah
e.    Saldo akhir dana penggunaan dana zakat, infak dan shadaqah.


7.    Laporan sumber dan penggunaan dana QARDHUL HASAN

Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan meliputi sumber, penggunaan dana qardhul hasam selama jangka waktu tertentu, dan saldo qardhul hasan pada tanggal tertentu.



8.    Bentuk laporan keuangan syariah

Berdasarkan KDPPLK bank syariah dijelaskan, bahwa laporan keuangan bank syariah harus disusun berdasarkan kerangka dasar penyusunan dan penyajiannya. Sebab itu laporan keuangan bank syairah harus memiliki perbedaan, berikut adalah beberapa tahapannya :

1.    Bukti transaksi
Untuk memastikan keabsahan transaksi yang dicatat sebagai rujukan apabila terjadil masalah dikemudian hari.

2.    Jurnal
Secara umum ayat jurnal dicatat di dalam sebuah format yang memuat kolom-kolom antara lain ;tanggal, nomor bukti, perkiraan, nomor perkiraan, debit dan kredit.

3.    Buku besar
Buku besar adalah pindahan data pindahan dari jurnal kedalam perkiraan masing-masing (posting).

4.    Neraca saldo
Adalah pengelompokan perkiraan buku besar berdasarkan saldo debit dan saldo kreditnya, sehingga jumlah saldo yang ada disisi debit sama dengan jumlah saldo yang ada di sisi kiri.

5.    Jurnal penyesuaian
Adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode dengan maksud untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan sehingga mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

6.    Laporan keuangan
Laporan keuangan pokok terdiri dari neraca ,laba rugi, dan perubahan kekayaan bersih.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar