Rabu, 25 April 2018

PENILAIAN RENCANA INVESTASI SYARI’AH (MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH 9)


PENILAIAN RENCANA INVESTASI SYARI’AH



“wahai sekalian manusia, bertaqawalah kepada allah dan carilah nafkah dengan cara yang baik, karena sesungguhnya seseorang tidak sesekali meninggalkan dunia sebelumnya rizkihnya disempurnakan, sekalipun rizkihnya datang terlambat kepadanya. Maka bertaqwalah kepada allah dan carilah dengan cara yang baik. Ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram.”
(shahih ibnu majah)


  A.  PENDAHULUAN

Di negara yang sudah maju organisasi bisnis telah mengembangkan teknik yang sangat memuaskan  untuk mengevaluasi proposal investasi sebelum mereka menerimanya. Teknik pengeluaran modal  menyediakan sebuah pandangan yang sadar akan biaya bagi para pembuat keputusan yang pada gilirannya akan menjamin kemampuan bertahan di pasar.

Teknik modern dari analisis pengeluran modal adalah bunga yang kecil, tapi pada kenyataanya teknik tesebut memberi pandangan bagi para pembuat keputusan untuk melihat peluang masa depan dan mengharap untuk berada di posisi yang tepat sehingga tidak menimbulkan riba.

 
  B.  Analisis pengeluaran modal dalam presfektif islam

       Gagasan untuk mendiskusikan analisis pengeluaran modal dalam kerangka syariah menunjukkan keterkaitan dengan neknik modern yang berhubungan erat dengan tingkat discount dalam bentuk tingkat bunga itu walaupun ada teknik seperti metode payback dan accountants rate of rerurnt yang tidak bersinggungan, dengan hubungan, tetapi keberatan terhadap kegunaan yang terbatas dari teknik ini mulai meningkat.



  C.  Analisis ringkasan tentang praktik analisis investasi konvensional

Metode yang paling banyak digunakan analisis investasi konvensional adalah:
     
     1.      Metode payback

payback dari suatu investasi menggambarkan panjang waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Analisis payback dalam studi kelayakan perlu juga ditampilkan untuk mengetahui seberapa lama usaha/proyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi.

Metode analisis payback bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi break even-point (jumlah arus kas masuk sama dengan jumlah arus kas keluar). Analisis payback dihitung dengan cara menghitung waktu yang diperlukan pada saat total arus kas masuk sama dengan total arus kas keluar.

Dari hasil analisis payback  ini nantinya alternatif yang akan dipilih adalah alternatif dengan periode pengembalian lebih singkat. Penggunaan analisis ini hanya disarankan untuk mendapatkan informasi tambahan guna mengukur seberapa cepat pengembalian modal yang diinvestasikan.

Metode ini seringkli dikritik karena dua alas an seperti :
1.      Tidak memasukkan nilai waktu terhadap uang
2.      Tidak memprtimbangkan proses setelah biaya
3.      Awal telah kembali maupun mempertimbangkan setiap biaya yang membuka.
4.      Tingkat pengembalian akuntasi


      2.       Metode  accountants rate of return

Metode ini adalah ukuran sederhana manyangkut keuntungan investasi. Metode ini berhubungan dengan tingkat pengembalian modal. Misalnya, jika pengembalian modal adalah 6% dan ini dapat dikenakan pada proposal lain untuk memutuskan keuntungan sesuai proyek.
  
 
    3.      Metode discounted cash flow rate of return

Metode ini dibuat dengan memperhitungkan waktu npengeluaran dan waktu berjalan. Ada 3 pertimbangan untuk membuat metode ini.

a.    Mata uang rupiah hari ini lebih berharga dari 1 tahun kedepan, dalam kaitannya dengan inflasi mengurangi nilai mata uang dari waktu ke waktu.
b.    Semakin dekat dengan hari pengembalian investasi, semakin sedikit nilai ketidak pastiaan, sebab jarak waktu sering menimbulkan ketidakpastian.
c.    Dana yang dihasilkan suatu proyek pada tanggal lebih awal akan tersedia untuk investasi kembali. Karena pertimbangan ini, maka waktu pengeluaran dan waktu berjalan menjadi bahan pertimbangan.


      4.      Metode net present value method

NPV (Net Present Value) merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini.

Dalam metode ini tingkat potongan yang ada bisa diterima oleh manajemen. Ada perbedaan sedikit antara DCFR dan NPV dankeduanya diterima sebagai perangkat yang paling pantas untuk pengangguran modal. Tetapi NPV tidak bisa di terima untuk alasan-alasan yang dibuat di bawah DCFR.

 
     5.      Metode Marchinery and Allied Product Institute Method

Metode ini digunakan umtuk mengefaluasi modal proyek yang kecil dan pengeluarannya tidak besar. Metode ini dengan bantuan tabel dan kalkulasi terperinci memikirkan tujuan tertentu dengan membagi rata-rata keunntungan dengan rata-rata investasi dan menemukan suatu tingkat nilai yang dikenal sebagai MAPI. MAPI menjadi ukuran keuntungan suatu proposal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar