Rabu, 25 April 2018

KEBIJAKAN FISKAL (EKONOMI MONETER DAN FISKAL 10)


KEBIJAKAN FISKAL



      A.     DEFINISI KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan fiskal adalah kebijakan penyesuaian di bidang pengeluaran dan penerimaan negara untuk memperbaiki keadaan ekonomi yang lebih baik.

Atau juga bisa Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pihak pemerintah guna mengelola dan mengarahkan perekonomian kondisi yang lebih baik atau yang diinginkan dengan cara mengubah ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah berkaitan untuk mengatur APBN negara.  selain itu kebijakan fiskal dilakukan Untuk mencapai kondisi sesuai dengan tujuan penyusunan APBN seperti mengganti angka-angka.

Salah satu hal yang ditonjolkan dari kebijakan fiskal ini adalah dalam hal pengendalian pengeluaran dan penerimaan pemerintah atau negara.

Di dalam kebijakan fiskal ada dua instrumen utama yaitu pengeluaran pemerintah dan pajak. Secara hukum pajak dapat didefinisikan sebagai Iuran wajib kepada pemerintah yang sifatnya memaksa dan legal berdasarkan undang-undang.

sedangkan secara ekonomi pajak dapat didefinisikan sebagai sumber daya yang ada di sektor rumah tangga dan perusahaan sektor pemerintah melalui mekanisme pemungutan tanpa wajib memberi balas jasa langsung.


     B.      FUNGSI KEBIJAKAN FISKAL

   1.      Fungsi alokasi. Adalah fungsi penyediaan barang publik atau umum yang diharapkan menghasilkan eksternalitas yang menguntungkan. Sumber pembiayaan bangunan yang dialokasikan sesuai program pemerintah adalah dari penarikan pajak setiap individu
  
    2.      Fungsi distribusi. Fungsi APBN dalam rangka memperbaiki distribusi pendapatan. Untuk instrumen yang digunakan adalah pajak dan subsidi yang dapat mempengaruhi atau mengarahkan keinginan kerja dan konsumsi masyarakat bisa dalam bentuk subsidi dan dana pensiun

    3.      Fungsi Stabilitas. Fungsi APBN yang anti siklis guna menjaga kondisi keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Dalam kondisi Resesi digunakan politik anggaran defisit untuk menstimulus permintaan sedangkan dalam kondisi ekonomi membaik ditempuh anggaran surplus untuk menekan laju inflasi.

Suatu kebijakan fiskal dapat dikatakan efektif bila mampu merubah tingkat bunga atau output sesuai dengan yang diinginkan oleh pemerintah.



     C.      TUJUAN KEBIJAKAN FISKAL

Pemerintah dalam melakukan kebijakan fiskal ada beberapa tujuan yaitu

a.      Menstabilkan kondisi perekonomian negara
b.      Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian negara
c.       Menyediakan lapangan pekerjaan yang menyeluruh sehingga tidak ada lagi pengangguran
d.      Mewujudkan keadilan sosial bagi warga negara
e.      Mendistribusikan dan memeratakan pendapatan di seluruh wilayah negara
f.        Memperbaiki perekonomian negara menjadi lebih baik
g.      Menstabilkan harga-harga pada umumnya supaya terhindar dari inflasi



     D.     CONTOH KEBIJAKAN FISKAL

Ada beberapa contoh kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah yaitu:

1.      jumlah pajak dari berbagai macam pajak dinaikkan
2.      Semua penduduk wajib memiliki NPWP atau nomor pokok wajib pajak
3.      Negara berhemat dalam pengeluaran anggaran
4.      Pemerintah menerbitkan obligasi


     
     E.      Macam-macam kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal nantinya kita bahas menjadi 2, yaitu menurut segi teori dan menurut jumlah penerimaan dan pengeluaran. Baiklah berikut pembahasannya

Macam macam Kebijakan Fiskal Menurut dari Segi Teori :

Kebijakan Fiskal Fungsional merupakan kebijakan untuk pertimbangan pengeluaran anggaran dan penambahan kesempatan kerja yang dilakukan oleh pemerintah karena akibat tidak langsung dari pendapatan nasional

Kebijakan fiskal yang disengaja. Adalah kebijakan fiskal yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah masalah ekonomi yang sedang dihadapi dengan cara memanipulasi anggaran belanja secara sengaja baik melalui perubahan perpajakan maupun perubahan pengeluaran pemerintah. Ada tiga bentuk dari macam kebijakan fiskal ini yaitu
1.      Membuat perubahan pada pengeluaran pemerinta
2.      Membuat perubahan pada sistem pemungutan pajak
3.      Membuat perubahan secara serentak baik pada pengolahan pemerintah maupun sistem pemungutan pajak

Kebijakan fiskal tak disengaja atau penstabil otomatis. Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengendalikan kecepatan gerak gelombang konjungtur atau siklus bisnis supaya tidak terlalu fluktuatif. dalam kondisi depresi kebijakan ini dimaksudkan untuk menambah aktivitas kegiatan ekonomi yang terjadi sedangkan dalam keadaan inflasi akan mengurangi aktivitas tersebut. Jenis penstabil otomatis yaitu
     
     1.      Pajak proporsional dan pajak progresif
     2.       Kebijakan harga minimum
     3.      Asuransi Pengangguran

Macam macam Kebijakan Fiskal menurut jumlah penerimaan dan pengeluaran
 
untuk kebijakan fiskal menurut jumlah penerimaan dan pengeluaran ada beberapa jenis yaitu:

Kebijakan Fiskal Seimbang kebijakan fiskal seimbang merupakan kebijakan yang membuat agar sama antara penerimaan dan pengeluaran jumlahnya, Salah satu Kelebihan dari  kebijakan fiskal yaitu  negara tidak perlu meminjam dana dari pihak dalam negeri atau luar. Untuk kelemahannya kondisi perekonomian akan menjadi terpuruk apabila keadaan perekonomian negara dalam kondisi tidak menguntungkan.

Kebijakan Fiskal Surplus kebijakan fiskal surplus merupakan  kebijakan yang mana jumlah pendapatan harus sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pengeluaran. Kebijakan fiskal ini merupakan cara untuk menghindari inflasi.

Kebijakan Fiskal Defisit kebijakan Fiskal defisit yaitu kebijakan yang berlawanan dengan kebijakan surplus. Berarti jumlah pendapatan lebih rendah dari jumlah  pengeluaran.
Beberapa kelebihan dari kebijakan fiskal ini adalah bisa mengatasi kelesuan dan depresi pertumbuhan perekonomian. Sedangkan untuk kekurangannya adalah anggaran negara selalu dalam keadaan kekurangan.


Untuk mengukur kebijakan fiskal defisit ada beberapa jenis perhitungan yaitu

a.) Defisit Konvensional
Defisit Konvensional adalah defisit yang penghitungannya didasarkan pada jumlah sisa antara total pembelanjaan dan total pengeluaran termasuk di dalamnya ada hibah.

b.) Defisit Moneter
Defisit Moneter, yaitu defisit yang penghitungannya didasarkan pada selisih antara realisasi total penerimaan dengan total perbelanjaan negara. Di dalam total penerimaan tidak ada pembayaran pokok atau utang, dan di total perbelanjaan negara tidak ada piutang.

c.) Defisit Operasional
Defisit Operasional, yaitu defisit moneter yang penghitungannya didasarkan pada nilai riil, bukan pada nilai nominal.

d.) Defisit Primer
Defisit Primer, yaitu defisit yang dihitung berdasarkan selisih antara realisasi belanja (diluar pembayaran pokok dan utang) dan total penerimaan.


Kebijakan Fiskal Dinamis, kebijakan fiskal dinamis merupakan suatu kebijakan yang mirip dengan kebijakan fiskal berimbang namun dengan ditambah improvisasi yaitu sama besar jumlahnya tetapi kedua-duanya seiringnya waktu besarnya bertambah.
Kegunaan dari kebijakan ini adalah menyediakan pendapatan yang bisa untuk memenuhi kebutuhan pemerintah yang bertambah seiringnya waktu.
     

     F.       Macam-macam Kebijakan Fiskal Berdasarkan Segi Teorinya

1.      Pembiayaan Fungsional (Functional Finance) : Pembiayaan fungsional adalah kebijakan yang mengatur dan mempertimbangkan pengeluaran pemerintah dari berbagai akibat tak langsung pada pendapatan nasional dan bertujuan dalam peningkatan kesempatan kerja.

2.  Pengelolaan Anggaran (The Managed Budget Approach) : Pengelolaan anggaran adalah mengatur pengeluaran pemerintah, hutang dan perpajakan dalam mencapai ekonomi yang stabil.

3.     Stabilisasi Anggaran Otomatis (The Stabilizing budget) : Stabilisasi anggaran adalah kebijakan yang mengatur segala pengeluaran pemerintah dengan pertimbangan manfaat dan besarnya biaya dari berbagai pengeluaran dan program-program pemerintah. tujuannya adalah penghematan anggaran pemerintah.


Kebijakan fiskal yang meliputi 3 cost utama dari segi pengeluaran yaitu :
                1.      Belanja barang dan jasa
                2.      Gaji pegawai
                3.      Subsidi/transfer

Kebijakan fiskal yang meliputi 4 cost utama yaitu :
1.      Pajak
2.      Pinjaman (baik yang berasal dari dalam negri maupun luar negri)
3.      Kredit likuiditas bank sentral
4.      Utang luar negri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar