DOSEN
: TOTOK HARMOYO M. Si
KELAS
: 3A pagi. Perbankan syariah
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
BAB
7
KESEIMBANGAN
IS-LM DENGAN PENDEKATAN
EKONOMI
ISLAM
A.
Keseimbangan pasar barang dan kurva IS
Pasar barang adalah
pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam
jangka waktu tertentu. Di dalam pasar pastinya ada permintaan dan penawaran.
Demikian juga dengan paar barang, maka ada permintaan dan penawaran. Permintaan
dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan
jasa didalam negeri, sementara penawaranya adalah semua barang dan jasa yang di
produksi dalam negeri.
Jika permintaan total
dari barang dan jasa dalam suatu negara diasumsikan merupakan penjumlahan dari
konsumsi, investasi, dan pengeluaran pemerintah, maka rumusnya adalah sebagai
berikut: Z=C+I+G .
Dari persamaan
sebelumnya, didapatkan bahwa besaran konsumsi ditentukan oleh besaran disposable
income yang dalam hal ini adalah total pendapatan dikurangi dengan pajak,
sehingga persamaan menjadi:
Z=C(Y-T)+I+G
Selain dengan
pendekatan matematis, pendekatan grafis juga dapat digunakan untuk
menggambarkan ekuilibrium di pasar barang.
Dari keseimbangan
dipasar barang ini dapat diturunkan kurva IS. Pada bagian ini, IS bukan lagi
sesuatu yang autonomous melainkan dipengaruhi oleh tingakat bunga dan
pendapatan. Jika diasumsikan terjadi kenaikan tingkat bunga, maka hal ini akan
berpengaruh terhadap besarnya investasi.
Dalam bahasa yang lebih
sederhana, kenaikan tingkat bunga akan mengakibatkan turunya investasi dan
akibatnya turunya output secara nasional. Y yang lebih besar dibandingkan
dengan berkurangnya nilai investasi, dikarenakan adanya faktor multiplier efek.
Turunya output,
dikarenakan turunya suku bunga dapat digambarkan dalam suatu kurva, yang
disebut dengan kurva IS. Proses penurunan kurva IS dari keseimbangan dipasar
barang ini dapat di jelaskan sebagai berikut.
Jika suku bunga mengalami
kenaikan yang akan berdampak pada turunya
total permintaan terhadap barang dan jasa. Yang disebabkan turunya
investasi, selain itu kenaikan tingkat suku bunga akhirnya berdampak pada
penurunan Y sebagai akibat turunya tingkat investasi. jika terjadi perubahan
pajak (T) yang akan mengakibatkan perubahan konsumsi, ataupun perubahan dalam
pengeluaran pemerintah maka kurva IS akan bergeser ke kiri maupun kanan.
Pergeseran
kurva IS
Pergeseran kurva IS
terjadi disaat apabila pajak (T) naik
maka output mengalami penurunan. Hal ini karena naiknya pajak
mengakibatkan Yd menurun. sehingga berakibat konsumsi masyarakat pun mengalami
penurunan. Turunya pendapatan ini akan diperlihatkan oleh bergesernya kurva IS
ke kiri. Sehingga jika pajak meningkat maka kurva IS bergeser ke kiri bawah.
Sebaliknya jika pajak diturunkan berdampak pada konsumsi masyarakatmeningkat,
dan kurva IS akan bergeser ke kaanan atas.
Pergeseran kurva juga
akan terjadi jika terjadi perubahan G. jika G pemerintah meningkat, maka kurva
Is akan bergeser ke kanan atas. Turunya G akan mengakibatkan kurva IS bergeser
ke kiri bawah.
B.
Keseimbangan
pasar uang dan kurva LM
Analisi IS-LM
berkembang dari pandangan Keynes yang menyatakan bahwa suku bunga ditentukan
oleh permintaan dan penawaran uang. Pada suatu waktu tertentu, penawaran uang
dapat dianggap tetap jumlahnya dan ini ditentukan oleh pemerintah dan sisitem
bank melalui kegiatan penciptaan uangnya. Dalam keadaan dimana penawaran uang
tetap, perubahan-perubahan dalam suku bunga hanya akan berlaku apabila
permintaan uang mengalami perubahan. Perubhan permintaan uang terutama bersumber
dari perubahan dalam pengeluaran agregat. Pengeluaran agregat semakin meningkat
akan menambah permintaan uang. Kenaikan ini selanjutnya akan meningkatkan suku
bunga. Selain dipengaruhi oleh pengeluaran agregat, permintaan uang juga
dipengaruhi kenaikan pendapatan. semakin tinggi pendapatan nasional, semakin
tinggi suku bunga. Sifat pertalian inilah yang digambarkan kurva LM.
Permintaan
dan penawaran uang
Perhatikan keseimbangan
lama ada pada titik A dengan jumlah uang beredar M, dan suku bunga I. sedangkan
equilibrium yang baru ada pada kombinasi jumlah keseimbangan sebesar M, dengan
suku bunga I’. suku bunga yang baru I’ lebih tinggi dibandingkan dengan suku
bunga yang lama I. dari sini lah dapat
diambil benang merah bahwa ketika jumlah uang beredar tetap, kenaikan
pendapatan, maka akan mengakibatkan suku bunga meningkat.
Jika hubungan antara
suku bunga dengan pendapatan ini digambarkan secara lebih khusus, maka akan
kita temukan pada kurva LM. Proses penurunan keseimbangan pada pasar uang (LM)
terjadi apabila pendapatan naik maka akan menyebabkan money demand meningkat
yang berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga. yang menyebabkan kurva LM
bergeser ke sebelah kanan atas.
Pergeseran
kurva LM
Kebijakan moneter dengan menambah dan mengurangi jumlah uang
beredar akan mengakibatkan pergeseran kurva LM. Jika bank sentral menambah uang
beredar ,maka kurva LM akan bergeser ke bawah. Sebaliknya jika jumlah uang
beredar di kurangi, maka kurva akan bergeser ke kiri ataU.
Dampak kebijakan pada keseimbangan IS-LM
Jika pemerintah hanya
melakukan kebijakan fiscal (T,G) maka perubahan hanya terjadi di kurva IS dan
untuk kurva LM relative tetap. Namun apabila bank sentral melakukan kebijakan
moneter maka kurva LM akan mengalami perubahan dan kurva Is relative tetap.
Jika pemerintah melakukan kebijakan campuran fiscal dan moneter akan terjadi
pergeseran kuva IS dan LM.
1) Kebijakan fiscal
Apabila pemerintah
meningkatkan pengeluaran maka kurva IS akan bergeser ke atas, berdampak pada
kenaikan tingkat suku bunga begitu juga income akan mengalami kenaikan,
begitupun sebaiknya.
Selain pengeluaran
kebijakan fiscal dapat berupa perubahan kebijakan perpajakan. Jika penerimaan
dari pajak menurun maka kurva IS akan bergeser ke atas. Lihat gambar 7.9 (1).
Akibat bergesernya kurva IS ke IS’ berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga
dari I menjadi I’ begitu juga income naik dari Y ke Y’.
Sebaliknya jika
pemerintah menaikkan pajak berdampak pada penurunan tingkat suku bunga begitu
juga income turun.
2) Kebijakan moneter
Kebijakan moneter
biyasanya terkait dengan kebijakan jumlah uang beredar atau money supply yang
dilakukan oleh otoritas moneter yang dalam hal ini bank sentral.
Jika jumlah uang yang
beredar meningkat akan menyebabkan bergesernya kurva LM kebawah bergesernya
kurva ini berdampak pada penurunan tingkat suku bunga dan meningkatnya output,
begitupun sebaliknya.
C.
Pasar barang dalam perspektif islam
Kalau kita telaah pasar
barang dalam pemikiran konvensional, maka komponen-komponen penyusunanya antara
lain konsumsi, investasi, dan pengeluaran pemerintah.
Ada satu hal yang
menjadi ciri dari pasar barang dalam sistem ekonomi konvensional adalah
kehadiran instrument suku bunga yang menjadi faktor penentu besarnya investasi
masyarakat. Hal ini tentunya bertentangan dengan konsep perekonomian islam yang
jelas-jelas mengharamkan suku bunga karena sama halnya dengan riba.
Dalam islam suku bunga
di ganti dengan bagi hasil. Sehingga insentif dalam melakukan investasi adalah
besarnya bagi hasil. Besaran bagi hasil yang menjadi daya tarik bagi investor
untuk melakukan investasi adalah share dari keuntungan yag dibagi kepada
investor dan kepada pengelola.
Terkait dengan
keuntungan , besarnya keuntungan ini akan di ukur dengan menggunakan besaran
standar upah minimum. Untuk mendapat suatu tingkat keuntungan tertentu akan
sangat di pengaruhi oleh besaran modal yang digunakan dalam investasi.
Secara umun hal ini
hanya dapat terjadi pada kondisi dimana modal yang tersedia tidak dalam bentuk
bunga, melainkan dalam bentuk bagi hasil, mudarabah, musyarakah.
D.
Permintaan uang dalam perspektif islam
Permintaan uang dalam
suatu sistem perekonomian yang islami akan dipengaruhi oleh motif seorang
muslim dalam memegang uang. Menurut Metwally ada dua motif seorang muslim dalam
memegang uang, yaitu: motivasi transaksi dan motivasi berjaga-jaga.
Permintaan uang untuk
tujuan spekulasi sebagaimana yang dikemukakan Keynes, tidak akan ada dalam
suatu sistem perekonomian islami. Permintaan uang dalam islam menurut Metwally
juga di pengaruhi oleh tingkat pendapatan.
Motivasi berjaga-jaga,
meskipun dibenarkan namun tidak berlebihan. Sebatas untuk berjaga-jaga hanya
dibenarkan dengan jumlah ynag terbatas. Terbatasnya jumlah uang untuk
berjaga-jaga ini tidak terlepas dari kepercayaan seorang muslim akan janji
allah di al-qur’an bahwa allah akan menjamin rizqi mereka.
Selain dipengaruhi oleh
pendapatan, permintaan dalam sistem ekonomi islam juga tergantung kepada
ekspektasi return dari financial art. Ekspektasi return yang tinggi dari financialit aset menyebabkan uang menjadi
kurang bermanfaat jika uang hanya dipegang untuk di investasikan.
Meski demikian, adanya
rasa tanggung jawab seorang muslim dalam membantu sesama muslim lainya, maka
motif memegang uang sering kali dilandasi sikap untuk dapat memberi pinjaman
qardhul hasan kepada orang lain sebagai
upaya membantu mereka yang membutuhkan
uang pinjaman jangka pendek. Dengan
jumlah uang tunai yang lebih banyak, maka seorang muslim idealnya akan dapat
memberi lebih banyak dalam meminjamkan uang kepada sesama. Permintaan uang yang
di dedikasikan untuk pinjaman kebaikan ini selajutnya di sebut dengan motif
altruistic.
Kegiatan dasar untuk
memegang uang pada saat return rendah dan dorongan untuk investasi pada saat
return tinggi. Dengan kondisi ini, maka motif memegang uang untuk tujuan
altruistic akan lebih besar pada saat
return investasi dari asset financial rendah dari pada pada saat
ekspektasi return investasi tinggi. Fahim khan menambahkan bahwa dalam islam
terdapat satu institusi pengendalian dari permintaan uang yang speculative
yaitu zakat. Dengan adanya zakat, maka
akan memeperkuat motif memegang uang untuk motif altruistic.
Secara matematis
hubungan antara permintaan uang dengan sifat altruistic oleh Fahim Khan “ bahwa
permintaan uang real dipengaruhi oleh pendapatan real dan penurunan tingkat
ekspektasi return dan financial asset.
Keseimbangan di pasar
uang ini di bangun bedasarkan asumsi jumlah uang beredar dan tingkat harga yang
tetap, sehingga jumlah uang riil yang beredarpun tetap. Hungan antara a dan y,
jika A atau bagi hasil dengan tingkat pendapatan terdapat hubungan positif.
Secara grafis, hubungan positif antara a dan y akan di gambarkan pada suatu
kurva disebut dengan kurva LAM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar