DOSEN
: TOTOK HARMOYO M. Si
KELAS
: 3A pagi. Perbankan syariah
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
BAB
8
TEORI
INFLASI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
A.
Pengertian, penyebab, jenis dan dampak inflasi
dalam perspektif ekonomi islam.
1. Pengertian Inflasi
Kenaikan harga barang bisa bersifat sementara ataupun
berlangsung terus-menerus. Ketika kenaikan itu berlangsung dalam waktu yang
lama serta terjadi hampir pada seluruh barang dan juga jasa maka gejala ini
disebut inflasi. Jadi, kenaikan harga pada satu ataupun dua jenis barang tidak
bisa dikategorikan sebagai inflasi.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa inflasi (inflation) ialah kenaikan harga barang-barang
yang bersifat umum serta terus-menerus. Lawan dari inflasi ialah deflasi
(deflation), yakni kondisi di mana tingkat harga mengalami penurunan secara
terus-menerus.
2. Jenis-jenis Inflasi
Jenis-jenis inflasi dapat dibedakan menjadi 3 kelompok,
yakni berdasarkan tingkat keparahannya, berdasarkan penyebabnya dan berdasarkan
asal terjadinya. Berikut akan dijelaskan jenis-jenis inflasi berdasarkan 3
kelompok tersebut:
a.
Inflasi
berdasarkan tingkat keparahannya
1) Inflasi rendah
Inflasi
dapat dikatakan rendah apabila kenaikan harga berjalan sangat lambat dan
memiliki persentase kecil, yakni di bawah 10% setahun.
2) Inflasi sedang
Sebuah negara bisa dvonis mengalami inflasi sedang,
apabila persentase laju inflasinya sebesar 10% – 30% dalam satu tahun.
3) Inflasi tinggi
Inflasi
dapat dikatakan tinggi apabila laju inflasinya berkisar antara 30% – 100% dalam
setahun.
4) Hiperinflasi
Hiperinflasi bisa terjadi jika laju inflasinya
berada di atas 100% dalam setahun. Jika
suatu negara mengalami hiperinflasi, maka masyarakat tak lagi mempunyai
kepercayaan terhadap uang, mereka akan lebih memilih menukarkannya dengan
sebuah barang tertentu.
b.
Inflasi
berdasarkan penyebabnya
Inflasi
berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 yakni:
1) Demand-pull inflation
2) Cost-push inflation
c. Inflasi berdasarkan asalnya
Inflasi
berdasarkan asalnya dapat dibedakan menjadi berikut ini:
1) Inflasi karena defisit APBN
Inflasi jenis ini dapat terjadi sebagai akibat
terdapatnya pertumbuhan jumlah uang yang beredar melebihi permintaan akan uang.
2) Imported inflation
Imported
inflation adalah inflasi yang sedang terjadi di sebuah negara, seperti
contohnya beberapa barang di luar negeri yang merupakan faktor produksi di
suatu negara, harganya meningkat, maka kenaikan harga itu mengakibatkan
meningkatnya harga barang di negara tersebut pula.
3. Dampak inflasi
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif
tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru
mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih
baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk
bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang
parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan
perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak
bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena
harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai
negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan
mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk
dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi
sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun
1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
namun pada tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya
mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan
berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan
adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan
dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena
nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun
jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang
enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk
berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan
masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi
menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang
lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak
yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian
lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan
yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini
terjadi, produsen akan menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya
merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen
bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup
mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya
terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya
investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman
modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan,
ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat
kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
B.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN TUJUANNYA
1. KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah dalam
pengelolaan keuangan negara dengan mengontrol pemasukan (dalam bentuk pajak)
dan pengeluaran pemerintah untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam
perekonomian dan memperbaiki keadaan ekonomi. dimana yang dimaksud pengeluaran
agregat adalah perbelanjaan yang akan dilakukan dalam perekonomian dalam waktu
tertentu.
Menurut Keynes, kebijakan fiskal amat penting untuk
mengurangi angka pengangguran yang relatif serius. Melalui kebijakan ini
pengeluaran agregat bisa ditambah dan langkah ini akan menaikkan angka
pendapatan nasional dan tingkat penyerapan tenaga kerja.
Secara umum kebijakan fiskal meliputi penyediaan anggaran
untuk pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, disamping alokasi anggaran yang
bertujuan dalam peningkatan dan pertumbuhan ekonomi, Selain itu kebijakan
fiskal juga meliputi distribusi pendapatan dan subsidi dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat, serta stabilisasi ekonomi makro dalam cakupan wilayah
yang lebih terbatas.
2. KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil oleh bank
sentral atau Bank Indonesia dengan tujuan memelihara dan mencapai stabilitas
nilai mata uang yang dapat dilakukan antara lain dengan pengendalian jumlah
uang yang beredar di masyarakat dan penetapan suku bunga.
Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah kebijakan yang
dilaksanakan oleh bank sentral atau Bank Indonesia untuk dapat mengubah
penawaran uang atau mengubah suku bunga yang ada, dengan tujuan untuk
mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
Terdapat 2 poin yang mendasar berkaitan dengan perbedaan
kebijakan fiskal dan moneter, yaitu sebagai berikut:
1.
Kebijakan
fiskal dijalankan oleh pemerintah sedangkan kebijakan moneter dijalankan oleh
bank Indonesia (bank sentral).
2.
Pemerintah tetap bisa campur tangan dalam
kebijakan moneter melalui kebijakan moneter langsung seperti masalah kredit
perbankan dan peredaran uang.
3.
TUJUAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Adapun tujuan dari kebijakan pemerintah menurut sukirno
(2004:331), yaitu dilihat berdasarkan pada dua tujuan yakni tujuan yang
bersifat ekonomi dan tujuan yang bersifat social polotik
a.
Tujuan bersifat Ekonomi
1.
Menyediakan lowongan pekejaan
Kebijakan
pemerintah untuk mengatasi pengangguran merupakan usaha yang terus menerus. Dengan
kata lain, ia merupakan usaha jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka
panjang usaha untuk mengatasi pengangguran perlu di lakukan karena jumlah penduduk yang selalu
akan bertambah yang mengakibatkan pertambahan tenaga kerja terus menerus. Makan
untuk mengatasi masalah pengangguran yang semakin serius, tambahan lowongan
kerja yang cukup perlu disediakan.
2.
Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
Kesempatan
kerja dan pengurangan pengangguran sangat berhubungan dengan pendapatan
nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat. Kenaikan kesempatan kerja secara
langsung akan menambah tingkat kemakmuran masyarakat.melalui dengan ini
kemakmuran masyarakat akan semakin terwujud dengan nyata.
3.
Memperbaiki pembagian pendapatan
Semakin
besar pengangguran maka semakin banyak golongan tenaga yang tidak mempunyai
pendapatan. Pengangguran yang terlalu
besar cenderung untuk mengekalkan atau menurunkan upah golongan berpendapatan
rendah, sebaliknya pada kesempatan kerja yang tinggi tuntutan kenaikan upah
akan semakin mudah diperoleh.
b.
Tujuan bersifat social dan politik
1.
Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan
keluarga
2.
Menghindari masalah kejahatan
3.
Mewujudkan kestabilan politik
C.
INFLASI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
Dalam islam tidak dikenal dengan inflasi, karena
mata uang yang dipakai adalah dinar dan dirham, yang mana mempunyai nilai yang
stabil dan dibenarkan oleh islam. Adhiwarman karim mengatakan bahwa, syekh
An-nhabani (2001:147) memberikan beberapa alasan mengapata mata uang yang
sesuai itu adalah dengan menggunakan emas. Ketika islam melarang praktek
penimbunan harta, islam hanya mengksuskan larangan tersebut untuk emas dan
perak, padahal harta itu mencakup semua barang yang bisa dijadikan sebagai
kekayaan.
a.
Islam telah mengaitkan emas dan perak dengan
hukum yang baku dan tidak berubah-ubah, ketika islam mewajibkan diat, makan
yang dijadikan sebagai alat ukurnnya adalah dalam bentuk emas.
b.
Rasulullah telah menetapkan emas dan perak
sebagai mata uang dan beliau menjadikan hanya emas dan perak sebagai standar
uang.
c.
Ketika ALLAH SWT mewajibkan zakat uang, allah
telah mewajibkan zakat tersebut dengan nisap emas dan perak.
d.
Hukum-hukum tentang pertukaran mata uang yang
terjadi dalam transaksi uang hanya dilakukan dengan emas dan perak, begitu pun
dengan transaksi lainnya yang dinyatakan dengan emas dan perak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar