Sabtu, 17 Februari 2018

EKONOMI MONETER DAN FISKAL( minggu pertama)


[PEREKONOMIAN INDONESIA]
GDP, GNP, NNP, CPI & NNI



1.         Gross Domestic Produk (GDP)/ Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.

PDB Nominal merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga.  Sedangkan PDB riil (atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan)→ mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.

PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:

PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor - impor)

Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.

Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi

PDB = sewa + upah + bunga + laba

Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.

Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktik menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.

Metode Produksi (GDP)
Menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh sektor-sektor produktif
Y=P.Q      P=harga dan Q=quantitas
Menjumlahkan nilai tambah (VA) dari masing-masing sektor produksi
Y=NTB =nilai tambah bruto

Contoh:
1.  sektor 1 harga Rp 100 produksi sebanyak 10,sektor 2 Rp.400 produksi 5,sektor 3 harga Rp.500 produksi 10,maka:
Y=(100*10) +(400*5) +(500*10)=
       Rp  1000 + Rp 2000 + Rp 5000 =Rp. 8.000
 2.  Sektor 1 NTB=Rp 2000,sektor 2 NTB=Rp 4000,sektor 3NTB=Rp5000,maka
Y=2000 + 4000 + 5000 = Rp. 11.000

Contoh menghitung NTB
Misalkan untuk menghitung produk padi:
harga padi/kg Rp.2.000.Dijadikan beras dijual senilai Rp.3.500.dibuat tepung beras dijual senilai Rp.6.000.Dijadikan kue dijual senilai Rp.9.000.Maka NTB masing-masing produk adalah:
Y=2000 + (3.500-2000) + (6000-3500) + (9000-6000) =
     2000 + 1500 + 2500 + 3000 = Rp.9000
Perhatikan nilai ini sama dengan nilai akhir dari produk padi/kg yaitu nilai kue cucur.


2.         Gross National Product (GNP)/Produk Nasional Bruto(PNB)

PNB (GNP) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal didalam negri maupun diluar negeri, tetapi tidak termasuk warga negara asing yang tinggal di negara tersebut.  Atau dengan kata lain GNP/PNB adalah jumlah produk domestic bruto ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri (penghasilan neto adalah penghasilan dari warga negara yang bekerja di luar negeri dikurangi penghasilan warga negara lain yang bekerja di dalam negeri).

RUMUS :

GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

Metode Pengeluaran (GNP):
Menghitung nilai pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran para pelaku ekonomi yaitu: rumah tangga (C) ,swasta(I), pemerintah(G),dan luar negeri (X-M).Sehingga persamaan identitasnya adalah:

Y= GNP = C + I + G + (M-G)

Thompson (1980 : 804) mengatakan bahwa ahli ekonomi cendererung untuk mengukur pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan GNP riil perkapita. GNP riil perkapita diperoleh dengan membagi GNP riil dengan jumlah penduduk. GNP riil perkapita mengukur jumlah rata-rata keseluruhan output yang diperoleh oleh setiap penduduk. Dengan demikian kenaikan GNP riil perkapita berarti kenaikan standar hidup masyarakat (standar hidup lebih tinggi).

Tolak ukur yang biasa dipakai untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara  diantaranya adalah pendapatan nasional, produk nasional, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga dan posisi neraca pembayaran luar negeri. Pendapatan Nasional (National Income) adalah merupakan salah satu tolok ukur yang sangat penting dalam menganalisis dan mengatasi masalah-masalah ekonomi makro yang dihada­pi masyarakat sesuatu negara. Jadi Pendapatan Nasional Neto (NNP) adalah pendapatan nasional yang hanya memperhitungkan investasi neto (nilai investasi bersih setelah dikurangi depresiasi dari aktiva investasi)

         Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Dengan kata lain, ahli ekonomi bukan saja tertarik kepada masalah perkembangan pendapatan nasional riil, tetapi juga kepada modernisasi kegiatan ekonomi, misalnya kepada usaha merombak sektor pertanian yang tradisional, masalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dan masalah perataan pembagian pendapatan (Sukirno, 2004). Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu sasaran dari kebijakan ekonomi suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan perkembangan GNP (Gross National Product) suatu Negara (Samuelson,1995).

3.         Net Nasonal Product (NNP)

Net National Product (NNP) mengacu pada Gross National Product (GNP), yaitu nilai total pasar dari semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi dari suatu negara atau pemerintahan lain selama jangka waktu tertentu, dikurangi penyusutan. Demikian pula, Net Domestic Product (NDP) sesuai dengan Product Domestik Bruto (PDB) dikurangi penyusutan (Depreciation). Penyusutan menjelaskan devaluasi modal tetap melalui keausan terkait dengan penggunaannya dalam kegiatan produktif.

NNP adalah jumlah barang yang dapat dikonsumsi dalam suatu negara setiap tahun tanpa mengurangi jumlah yang dapat dikonsumsi dalam tahun-tahun berikutnya. NNP memberikan ekspresi dari nilai bersih dari barang dan jasa suatu negara yang telah dihasilkan selama waktu tertentu, NNP sering diperiksa secara tahunan sebagai cara untuk mengukur keberhasilan suatu bangsa dalam melanjutkan standar produksi minimum. NNP dinyatakan dalam mata uang negara yang diwakilinya. Di Amerika Serikat, NNP akan dinyatakan sebagai jumlah dolar, sedangkan itu akan dinyatakan dalam euro untuk negara-negara anggota Uni Eropa, dan untuk indonesia dinyatakan dalam rupiah tentunya.

RUMUS :

NNP = GNP – DEPRESIASI


NNP dalam Bidang ekonomi
NNP memiliki kegunaan tertentu dalam hal ekonomi lingkungan. NNP menyediakan model yang berkaitan dengan menipisnya sumber daya alam, dan dapat digunakan untuk menentukan apakah kegiatan tertentu berkelanjutan dalam lingkungan tertentu.
Meskipun NNP adalah identitas utama dalam akuntansi nasional, penggunaannya dalam penelitian ekonomi umumnya digantikan oleh penggunaan NDP atau National bruto sebagai ukuran pendapatan nasional, preferensi yang telah historis topik kontroversial. Meskipun demikian, NNP telah menjadi subyek penelitian tentang perannya sebagai indikator kesejahteraan dinamis serta sarana memajukan dan pandangan mundur modal dimana NNP sesuai dengan kepentingan akumulasi modal. Selain itu, NNP telah menonjol sebagai ukuran dalam ekonomi lingkungan seperti dalam model akuntansi untuk menipisnya sumber daya alam dan lingkungan atau sebagai indikator keberlanjutan.


4.         Pendapatan Nasional (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

RUMUS :

NNI = NNP – PAJAK TIDAK LANGSUNG

Metode Pendapatan (NI):
Menjumlah semua pendapatan dari faktor-faktor produksi (TK,Modal,Tanah & skill),bila TK menghasilkan upah=W,Modal menghasilkan bunga=I, tanah menghasilkan sewa=r , dan skill menghasilkan profit=P ,maka NI =
         
Y = Yw + Yi + Yr + Yp


Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
·       Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
·     Untuk memperoleh taksiran akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat  dalam satu tahun.
·        Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan berjangka.


Manfaat mempelajari pendapatan nasional
·      Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
·    Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah   atau antar propinsi
·      Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
·      Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
·      Mengetahui perhitungan Pendapatan Nasional



5.         CUSTOMER PRICE INDEX (CPI)/ Index Harga Konsumen (IHK).

adalah nomor indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga (household). IHK sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya. Untuk memperkirakan nilai IHK pada masa depan, ekonom menggunakan indeks harga produsen, yaitu harga rata-rata bahan mentah yang dibutuhkan produsen untuk membuat produknya. Untuk mengukur tingkat harga secara makro, biasanya menggunakan pengukuran Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Indeks (CPI). Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat diartikan sebagai indeks harga dari biaya sekumpulan barang konsumsi yang masing-masing diberi bobot menurut proporsi belanja masyarakat untuk komoditi yang bersangkutan. IHK mengukur harga sekumpulan barang tertentu (sepertti bahan makanan pokok, sandang, perumahan, dan aneka barang dan jasa) yang dibeli konsumen.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan ukuran biaya keseluruhan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. IHK digunakan untuk mengamati perubahan dalam biayahidup sepanjang waktu.
Indeks harga Konsumen (IHK) merupakan persentase yang digunakan untuk menganalisis tingkat/ laju inflasi. IHK juga merupakan indikator yang digunakan pemerintah untuk mengukur inflasi di Indonesia.
Adapun rumus untuk menghitung IHK adalah:

IHK = (Pn/Po)x100 Di mana, Pn = Harga sekarang Po = Harga pada tahun dasar


Pengertian Consumer Price Index (CPI)
Consumer Price Index (CPI) adalah pengukur perubahan harga atas sekelompok barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga-rumah tangga (konsumen) dalam suatu negara, seperti tarif transportasi, harga makanan, dan biaya perawatan kesehatan. Penghitungannya dilakukan dengan memperhitungkan perubahan harga untuk setiap item barang dalam kelompok barang dan jasa yang telah ditentukan, lalu dilakukan pembobotan dan dirata-rata. Perubahan dalam CPI terutama dipantau untuk:

1. mengetahui nilai riil gaji, pensiun, dan lain-lain.
2. mengetahui perubahan biaya hidup,
3. mengidentifikasi terjadinya inflasi atau deflasi, yaitu laju kenaikan/penurunan harga-harga barang dan jasa secara terus menerus dalam satu periode.

Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat Di Kalender Forex

Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat boleh dikatakan sebagai laporan CPI paling berpengaruh di dunia, karena secara tidak langsung juga memaparkan seberapa bagus kesehatan di negara ber-ekonomi terbesar ini. CPI AS dilaporkan setiap bulan sekali oleh Biro Statistik Tenaga Kerja, US Department of Labor. Diantara kelompok barang dan jasa yang disurvei adalah: Makanan dan Minuman, Perumahan, Pakaian, Transportasi, Perawatan Kesehatan, Rekreasi, Pendidikan dan Komunikasi, Barang dan Jasa Lain. Di hasil akhirnya nanti selain ada angka CPI utama, juga ada Core CPI dimana harga-harga makanan dan bahan bakar yang volatile tidak diperhitungkan.

Data Consumer Price Index berupa indeks point dan persentase perubahan. Yang diperhatikan publik adalah data persentase perubahan dibanding periode sebelumnya, baik dalam bentuk month-over-month maupun year-over-year, yang juga disebut secara langsung sebagai tingkat inflasi atau inflasi CPI.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar