MANAJEMEN KEUANGAN SYARI’AH
DEFINISI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH :
Manajemen keuangan syari’ah bisa diartikan sebagai manajemen
terhadap fungsi-fungsi keuangan dengan bingkai syari’ah islam berkaitan dengan
masalah keuangan perusahaan. Secara garis beras, fungsi-fungsi perusahaan bisa
dikelompokkan kedalam empat fungsi, yaitu :
1) Fungsi pemasaran
2) Fungsi keuangan
3) Fungsi produksi
4) Fungsi personalia
Keempat fungsi tersebut merupakan fungsi pokok suatu
perusahaan. Fungsi-fungsi manajemen bisa dipecahkan kedalam beberapahal :
1) Perencanaan (planning)
2) Pengorganisasian (organizing)
3) Staffing
4) Pelaksanaan
5) Pengendalian
Dengan demikian manajemen keuangan syariah dapat diartikan
sebagai kegiatan perencanaan, pengorganisasian, staffing, pelaksanaan, dan
pengendalian fungsi-fungsi keuangansyari’ah
FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN SYARI’AH :
Keputusan keuangan perusahaan sangat ditentukan oleh apa
fungsi manajemen keuangan itu sendiri. Fungsi manajemen keuangan syari’ah
adalah berkaitan dengan keputusan keuangan yang meliputi tiga utama yaitu :
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan bagi hasil/dividen.
Masing-masing keputusan harus berorientasi kepada pencapaian tujuan perusahaan.
Nilai perusahaan akan terlihat pada tingginya harga saham
perusahaan, sehingga kemakmuran para pemegang saham dengan semakin bertambah.
Dalam konteks syari’ah, jika para pemegang saham mencapai kemakmurannya, maka
semakin besar zakat yang akan dikeluarkan/dibayar oleh para pemegang saham
tersebut.
KEBIJAKAN DAN PENENTUAN TUJUAN
PERUSAHAAN SYARI’AH
Menurut syed Othman Al-habsi, ia mengungkapkan bahwa pada
hakikatnya ilmu ekonomi adalah studi yang mempelajari tingkah laku pelaku
ekonomi dalam kegiatan konsumsi Dn produksi, dan yang terpenting adalah sikap
menghargai kegiatan ini. Al-habsi tertarik meneliti yang berkenaan dengan
permasalahan ini, karena : pertama, ekonomi ini ditimbulkan diharapkan bisa
menghindari penyimpangan-penyimpangan yang berkaitan dengan ilmu ekonomi itu
sendiri, yang seharusnya tidak terjadi. Kedua, corak dari tingkah laku pelaku
ekonomi yang berkompetensi dalam menentukan arah perekonomian.
A.
PERUSAHAAN
DALAM ISLAM
Perusahaan dalam fungsinya untuk memproduksi barang-barang
yang diperlukan masyarakat dan memperoleh keuntungan maksimum dari usaha
tersebut, maka akan mengalami berbagai permasalahan. Adapun masalah yang pokok
yang harus dipecahkan oleh produsen adalah bagimana komposisi dari
faktor-faktor yang digunakan, dan untuk masing-masing faktor produksi tersebut
berapakah jumlah yang akan digunakan.
Aspek yang perlu diperhatikan dalam memecahkan masalah :
1. Komposisi faktor produksi yang
bagaimana bagi seorang muslim untuk menciptakan tingkat produksi yang tinggi
2. Komposisi faktor produksi yang
bagaimana bagiseorang muslim untuk meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan
untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu.
B.
PROFIT
OPTIMUM MERUPAKAN TUJUAN PERUSAHAAN
Organisasi yang bisa dikatakan sebagai bentuk perusahaan
menurut syed Othman Al-habsi sepertin ;PT, persekutuan, perusahaan pribadi dan
bentuk lainnya seperti perusahaan dibidang pertanian, bangunan, pertambangan,
kerajinan, transportasi, servis dan lain-lain. Al-habsi juga menemukan sebuah
konsep dari seorang produsen dimana seorang produsen dimana peran produsen
sebagai produsen itu sendiri adalah menghasilkan barang kemudian
menyalurkan sesuai dengan rencana awal.
Al-habsi menjelaskan tentang teknik efesiensi terletak pada
proses produksi barang. Dia hanya membatasi pembatasannya dengan technical efficient
produk bersih. Oleh karena itu, perusahaan bermaksud untuk memproduksi barang
yang lebih banyak. Dalam kriteria ekonomi, suatu system produksi dikatakan
lebih efisien bila memenuhi kriteria.
1. Meminimalkan biaya untuk memproduksi
jumlah barang yang sama
2. Mengoptimalkan produksi dengan biaya
yang sama.
TUJUAN PERUSAHAAN MENURUT PERSPEKTIF ISLAM
Kegiatan produksi tentu saja harus senantiasa berpedopan pada
nilai-nilai keadilan dan kebajikan masyarakat. Karena kegiatan produksi
merupakan respon terhadap kegiatan konsumsi, makan kegiatan produksi diharapkan
menciptakan manfaat (mashalahah) untuk msyarakat.
Beberapa macam tujuan kegiatan produksi :
1. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan secara
wajar
2. Pemenuhan kebutuhan masyarakat
3. Persediaan terhadap
kemungkinan-kemungkinan di masa mendatang
4. Persediaan bagi generasi yang akan
datang
5. Pemenuhan sarana bagi kegiatan social
dan ibadah kepada allah.
C.
TATA
KELOLA PERUSAHAAN DALAM ISLAM
Tata kelola perusahaan secaraislam berdasarkan model
berorientasi stakeholder. Dalam model ini menyajikan kandungan kedua konsep
dasar prinsip-prinsip syariah, yakni prinsip hak milik dan prinsip kerangka
kontrak. Tata kelola setiap perusahaan dalam islam diatur oleh syari’ah bagi
semua stakeholder termasuk pemegang saham, manajemen dan stake holder lain
seperti karyawan, para pemasok, para modal, dan masyarakat.
Dewan syariah berperan memberikan nasihat dan mengawasi
operasi perusahaan untuk memastikan kegiatan tersebut sesuai dengan prinsip
syari’ah. Dewan direksi yang bertindak atas nama pemegang saham mempunyai tugas
memantau dan mengawasi kegiatan bsinis secara keseluruhan. Para pemegang saham
memiliki kewajiban menyediakan modal
usaha. Para manajer mempunyai tugas mengelola perusahaan sebagai wujud
pemberian keprcayaan dari seluruh stakeholder, bukan hanya dari para pemegang
saham. Selanjutnya, karyawan berkewajiban menjalankan tugas sesuai deskripsi
jabatan masing-masing.
Titanium trim hair cutter - ITIAN BIKE
BalasHapusI titanium anodizing am a skilled tipper who loves to cut my hair in a way that is more titanium rod in leg suited to my needs titanium white rocket league than my skills. I do not have to spend omega seamaster titanium a ton of nano titanium by babyliss pro money on a