Rabu, 28 Februari 2018

LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENTITAS SYARI’AH (manajemen keuangan syariah 2)

LAPORAN KEUANGAN
UNTUK ENTITAS SYARI’AH


Berbicara mengenai entitas syariah maka berbicara tentang ekonomi yang ada di Indonesia. Mengingat bahwa syariah merupakan program yang didukung dan diharapkan banyak masyarakat Indonesia yang merasa jenuh dan tidak sependapat dengan adanya penggunaan sistem konvensional yang dianggap haram. Hal ini berdasar kepada kerugian dan juga pemaksaan dari salah satu pihak dalam transaksi konvensional, yang akhirnya menjadi haram atau tidak boleh digunakan dalam transaksi ekonomi.
Akuntansi di Indonesia sendiri sebenarnya sudah menggunakan beberapa entitas syariah standar yang memang seringkali digunakan meskipun dulu belum resmi. Untungnya semenjak ekonomi syariah resmi, sudah banyak lembaga yang menggunakan cara ini dan memutuskan untuk mengunggulkan program syariah.

Macam- macam laporan keuangan syariah :
1.    Neraca
Laporan keuangan ini menyajikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Meliputi unsur-unsur seperti aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas. Penyajian aktiva pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keungan atas aktiva yang dibiayai oleh bank sendiri dan aktiva yang dibiayai oleh bank bersama pemilik dana investasi tidak terikat, dilakukan secara terpisah.
     Aktiva dan kewajiban tidak boleh disalinghapuskan kecuali ketentuan syari’ah dan hukum memperkenankan terjadinya saling hapus. Pembiayaan mudharabah mutlaqa yang diterima bank syari’ah dalam neraca pada unsur investasi tidak terikat di antara unsur kewajiban dan ekuitas.

2.    Laporan laba rugi
Dengan memperhatika ketentuan dalam PSAK lainya, penyajian dalam laporan laba rugi mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan dan beban terkait :
     Pendapatan operasi utama :
                 Pendapatan marjin murabahah;
                 Pendapatan bersih salam pararel:
                 Pendapatan bersih sitishna pararel:
     Pendapatan dari sewa:
Pendapatan bersih ijarah;          
                 Pendapatan dari bagi hasil:
                             Pendapatan bagi hasil mudharabah;
                             Pendapatan bagi hasil musyarakah;
                 Pendapatan operasi utama lainya.
Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat;
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
Pendapatan non operasi
Beban non operasi
Zakat; dan
Pajak.

3.    Laporan arus kas
Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2: laporan arus kas dan PSAK 31: akutansi keuangan syariah.


4.    Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas disajikan sesuai dengan PSAK 1: penyajian laporan keuangan.


5.    Laporan perubahan dana investasi terikat
Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan hasil investasi berdasarkan jenisnya.  Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh bank sebagai manajer investasi berdasarkan mudharabah muqayyadah atau sebagai agen investasi. Dalam hal bank bertindak sebagai agen investasi, imbalan yang diterima adalah sebesar jumlah yang disepakati tanpa memperlihatkan hasil investasi.

6.    Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak dan shadaqah.
Bank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak dan shadaqah sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukan :
a.    Sumber dana zaka, infak dan shadaqah yang berasal dari :
·       Zakat dari bank syariah
·       Zakat dari pihak luar bank syariah
·       Infak
·       Shadaqah
b.    Pengunaan
·       Miskin
·       Hamba sahaya
·       Gharim
·       Fakir
·       Muallaf
·       Fisabilillah
·       Ibnusabi dan,
·       Amil
c.     Kenaikan atau penurunan sumber dana zakat,infak dan shadaqah
d.    Saldo awal dana penggunaan dana zakat, infak dan shadaqah
e.    Saldo akhir dana penggunaan dana zakat, infak dan shadaqah.


7.    Laporan sumber dan penggunaan dana QARDHUL HASAN

Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan meliputi sumber, penggunaan dana qardhul hasam selama jangka waktu tertentu, dan saldo qardhul hasan pada tanggal tertentu.



8.    Bentuk laporan keuangan syariah

Berdasarkan KDPPLK bank syariah dijelaskan, bahwa laporan keuangan bank syariah harus disusun berdasarkan kerangka dasar penyusunan dan penyajiannya. Sebab itu laporan keuangan bank syairah harus memiliki perbedaan, berikut adalah beberapa tahapannya :

1.    Bukti transaksi
Untuk memastikan keabsahan transaksi yang dicatat sebagai rujukan apabila terjadil masalah dikemudian hari.

2.    Jurnal
Secara umum ayat jurnal dicatat di dalam sebuah format yang memuat kolom-kolom antara lain ;tanggal, nomor bukti, perkiraan, nomor perkiraan, debit dan kredit.

3.    Buku besar
Buku besar adalah pindahan data pindahan dari jurnal kedalam perkiraan masing-masing (posting).

4.    Neraca saldo
Adalah pengelompokan perkiraan buku besar berdasarkan saldo debit dan saldo kreditnya, sehingga jumlah saldo yang ada disisi debit sama dengan jumlah saldo yang ada di sisi kiri.

5.    Jurnal penyesuaian
Adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode dengan maksud untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan sehingga mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

6.    Laporan keuangan
Laporan keuangan pokok terdiri dari neraca ,laba rugi, dan perubahan kekayaan bersih.




Sabtu, 17 Februari 2018

EKONOMI MONETER DAN FISKAL( minggu pertama)


[PEREKONOMIAN INDONESIA]
GDP, GNP, NNP, CPI & NNI



1.         Gross Domestic Produk (GDP)/ Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.

PDB Nominal merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga.  Sedangkan PDB riil (atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan)→ mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.

PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:

PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor - impor)

Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.

Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi

PDB = sewa + upah + bunga + laba

Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.

Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktik menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.

Metode Produksi (GDP)
Menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh sektor-sektor produktif
Y=P.Q      P=harga dan Q=quantitas
Menjumlahkan nilai tambah (VA) dari masing-masing sektor produksi
Y=NTB =nilai tambah bruto

Contoh:
1.  sektor 1 harga Rp 100 produksi sebanyak 10,sektor 2 Rp.400 produksi 5,sektor 3 harga Rp.500 produksi 10,maka:
Y=(100*10) +(400*5) +(500*10)=
       Rp  1000 + Rp 2000 + Rp 5000 =Rp. 8.000
 2.  Sektor 1 NTB=Rp 2000,sektor 2 NTB=Rp 4000,sektor 3NTB=Rp5000,maka
Y=2000 + 4000 + 5000 = Rp. 11.000

Contoh menghitung NTB
Misalkan untuk menghitung produk padi:
harga padi/kg Rp.2.000.Dijadikan beras dijual senilai Rp.3.500.dibuat tepung beras dijual senilai Rp.6.000.Dijadikan kue dijual senilai Rp.9.000.Maka NTB masing-masing produk adalah:
Y=2000 + (3.500-2000) + (6000-3500) + (9000-6000) =
     2000 + 1500 + 2500 + 3000 = Rp.9000
Perhatikan nilai ini sama dengan nilai akhir dari produk padi/kg yaitu nilai kue cucur.


2.         Gross National Product (GNP)/Produk Nasional Bruto(PNB)

PNB (GNP) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal didalam negri maupun diluar negeri, tetapi tidak termasuk warga negara asing yang tinggal di negara tersebut.  Atau dengan kata lain GNP/PNB adalah jumlah produk domestic bruto ditambah dengan pendapatan neto dari luar negeri (penghasilan neto adalah penghasilan dari warga negara yang bekerja di luar negeri dikurangi penghasilan warga negara lain yang bekerja di dalam negeri).

RUMUS :

GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

Metode Pengeluaran (GNP):
Menghitung nilai pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran para pelaku ekonomi yaitu: rumah tangga (C) ,swasta(I), pemerintah(G),dan luar negeri (X-M).Sehingga persamaan identitasnya adalah:

Y= GNP = C + I + G + (M-G)

Thompson (1980 : 804) mengatakan bahwa ahli ekonomi cendererung untuk mengukur pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan GNP riil perkapita. GNP riil perkapita diperoleh dengan membagi GNP riil dengan jumlah penduduk. GNP riil perkapita mengukur jumlah rata-rata keseluruhan output yang diperoleh oleh setiap penduduk. Dengan demikian kenaikan GNP riil perkapita berarti kenaikan standar hidup masyarakat (standar hidup lebih tinggi).

Tolak ukur yang biasa dipakai untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara  diantaranya adalah pendapatan nasional, produk nasional, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga dan posisi neraca pembayaran luar negeri. Pendapatan Nasional (National Income) adalah merupakan salah satu tolok ukur yang sangat penting dalam menganalisis dan mengatasi masalah-masalah ekonomi makro yang dihada­pi masyarakat sesuatu negara. Jadi Pendapatan Nasional Neto (NNP) adalah pendapatan nasional yang hanya memperhitungkan investasi neto (nilai investasi bersih setelah dikurangi depresiasi dari aktiva investasi)

         Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Dengan kata lain, ahli ekonomi bukan saja tertarik kepada masalah perkembangan pendapatan nasional riil, tetapi juga kepada modernisasi kegiatan ekonomi, misalnya kepada usaha merombak sektor pertanian yang tradisional, masalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dan masalah perataan pembagian pendapatan (Sukirno, 2004). Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu sasaran dari kebijakan ekonomi suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan perkembangan GNP (Gross National Product) suatu Negara (Samuelson,1995).

3.         Net Nasonal Product (NNP)

Net National Product (NNP) mengacu pada Gross National Product (GNP), yaitu nilai total pasar dari semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi dari suatu negara atau pemerintahan lain selama jangka waktu tertentu, dikurangi penyusutan. Demikian pula, Net Domestic Product (NDP) sesuai dengan Product Domestik Bruto (PDB) dikurangi penyusutan (Depreciation). Penyusutan menjelaskan devaluasi modal tetap melalui keausan terkait dengan penggunaannya dalam kegiatan produktif.

NNP adalah jumlah barang yang dapat dikonsumsi dalam suatu negara setiap tahun tanpa mengurangi jumlah yang dapat dikonsumsi dalam tahun-tahun berikutnya. NNP memberikan ekspresi dari nilai bersih dari barang dan jasa suatu negara yang telah dihasilkan selama waktu tertentu, NNP sering diperiksa secara tahunan sebagai cara untuk mengukur keberhasilan suatu bangsa dalam melanjutkan standar produksi minimum. NNP dinyatakan dalam mata uang negara yang diwakilinya. Di Amerika Serikat, NNP akan dinyatakan sebagai jumlah dolar, sedangkan itu akan dinyatakan dalam euro untuk negara-negara anggota Uni Eropa, dan untuk indonesia dinyatakan dalam rupiah tentunya.

RUMUS :

NNP = GNP – DEPRESIASI


NNP dalam Bidang ekonomi
NNP memiliki kegunaan tertentu dalam hal ekonomi lingkungan. NNP menyediakan model yang berkaitan dengan menipisnya sumber daya alam, dan dapat digunakan untuk menentukan apakah kegiatan tertentu berkelanjutan dalam lingkungan tertentu.
Meskipun NNP adalah identitas utama dalam akuntansi nasional, penggunaannya dalam penelitian ekonomi umumnya digantikan oleh penggunaan NDP atau National bruto sebagai ukuran pendapatan nasional, preferensi yang telah historis topik kontroversial. Meskipun demikian, NNP telah menjadi subyek penelitian tentang perannya sebagai indikator kesejahteraan dinamis serta sarana memajukan dan pandangan mundur modal dimana NNP sesuai dengan kepentingan akumulasi modal. Selain itu, NNP telah menonjol sebagai ukuran dalam ekonomi lingkungan seperti dalam model akuntansi untuk menipisnya sumber daya alam dan lingkungan atau sebagai indikator keberlanjutan.


4.         Pendapatan Nasional (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

RUMUS :

NNI = NNP – PAJAK TIDAK LANGSUNG

Metode Pendapatan (NI):
Menjumlah semua pendapatan dari faktor-faktor produksi (TK,Modal,Tanah & skill),bila TK menghasilkan upah=W,Modal menghasilkan bunga=I, tanah menghasilkan sewa=r , dan skill menghasilkan profit=P ,maka NI =
         
Y = Yw + Yi + Yr + Yp


Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
·       Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
·     Untuk memperoleh taksiran akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat  dalam satu tahun.
·        Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan berjangka.


Manfaat mempelajari pendapatan nasional
·      Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
·    Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah   atau antar propinsi
·      Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
·      Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
·      Mengetahui perhitungan Pendapatan Nasional



5.         CUSTOMER PRICE INDEX (CPI)/ Index Harga Konsumen (IHK).

adalah nomor indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga (household). IHK sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya. Untuk memperkirakan nilai IHK pada masa depan, ekonom menggunakan indeks harga produsen, yaitu harga rata-rata bahan mentah yang dibutuhkan produsen untuk membuat produknya. Untuk mengukur tingkat harga secara makro, biasanya menggunakan pengukuran Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Indeks (CPI). Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat diartikan sebagai indeks harga dari biaya sekumpulan barang konsumsi yang masing-masing diberi bobot menurut proporsi belanja masyarakat untuk komoditi yang bersangkutan. IHK mengukur harga sekumpulan barang tertentu (sepertti bahan makanan pokok, sandang, perumahan, dan aneka barang dan jasa) yang dibeli konsumen.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan ukuran biaya keseluruhan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. IHK digunakan untuk mengamati perubahan dalam biayahidup sepanjang waktu.
Indeks harga Konsumen (IHK) merupakan persentase yang digunakan untuk menganalisis tingkat/ laju inflasi. IHK juga merupakan indikator yang digunakan pemerintah untuk mengukur inflasi di Indonesia.
Adapun rumus untuk menghitung IHK adalah:

IHK = (Pn/Po)x100 Di mana, Pn = Harga sekarang Po = Harga pada tahun dasar


Pengertian Consumer Price Index (CPI)
Consumer Price Index (CPI) adalah pengukur perubahan harga atas sekelompok barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga-rumah tangga (konsumen) dalam suatu negara, seperti tarif transportasi, harga makanan, dan biaya perawatan kesehatan. Penghitungannya dilakukan dengan memperhitungkan perubahan harga untuk setiap item barang dalam kelompok barang dan jasa yang telah ditentukan, lalu dilakukan pembobotan dan dirata-rata. Perubahan dalam CPI terutama dipantau untuk:

1. mengetahui nilai riil gaji, pensiun, dan lain-lain.
2. mengetahui perubahan biaya hidup,
3. mengidentifikasi terjadinya inflasi atau deflasi, yaitu laju kenaikan/penurunan harga-harga barang dan jasa secara terus menerus dalam satu periode.

Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat Di Kalender Forex

Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat boleh dikatakan sebagai laporan CPI paling berpengaruh di dunia, karena secara tidak langsung juga memaparkan seberapa bagus kesehatan di negara ber-ekonomi terbesar ini. CPI AS dilaporkan setiap bulan sekali oleh Biro Statistik Tenaga Kerja, US Department of Labor. Diantara kelompok barang dan jasa yang disurvei adalah: Makanan dan Minuman, Perumahan, Pakaian, Transportasi, Perawatan Kesehatan, Rekreasi, Pendidikan dan Komunikasi, Barang dan Jasa Lain. Di hasil akhirnya nanti selain ada angka CPI utama, juga ada Core CPI dimana harga-harga makanan dan bahan bakar yang volatile tidak diperhitungkan.

Data Consumer Price Index berupa indeks point dan persentase perubahan. Yang diperhatikan publik adalah data persentase perubahan dibanding periode sebelumnya, baik dalam bentuk month-over-month maupun year-over-year, yang juga disebut secara langsung sebagai tingkat inflasi atau inflasi CPI.



Rabu, 14 Februari 2018

MANAJEMEN KEUANGAN SYARI’AH (pertemuan minggu pertama)

MANAJEMEN KEUANGAN SYARI’AH

DEFINISI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH :
Manajemen keuangan syari’ah bisa diartikan sebagai manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan dengan bingkai syari’ah islam berkaitan dengan masalah keuangan perusahaan. Secara garis beras, fungsi-fungsi perusahaan bisa dikelompokkan kedalam empat fungsi, yaitu :
1)      Fungsi pemasaran
2)      Fungsi keuangan
3)      Fungsi produksi
4)      Fungsi personalia
Keempat fungsi tersebut merupakan fungsi pokok suatu perusahaan. Fungsi-fungsi manajemen bisa dipecahkan kedalam beberapahal :
1)      Perencanaan (planning)
2)      Pengorganisasian (organizing)
3)      Staffing
4)      Pelaksanaan
5)      Pengendalian
Dengan demikian manajemen keuangan syariah dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengorganisasian, staffing, pelaksanaan, dan pengendalian fungsi-fungsi keuangansyari’ah

FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN SYARI’AH :
Keputusan keuangan perusahaan sangat ditentukan oleh apa fungsi manajemen keuangan itu sendiri. Fungsi manajemen keuangan syari’ah adalah berkaitan dengan keputusan keuangan yang meliputi tiga utama yaitu : keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan bagi hasil/dividen. Masing-masing keputusan harus berorientasi kepada pencapaian tujuan perusahaan.
Nilai perusahaan akan terlihat pada tingginya harga saham perusahaan, sehingga kemakmuran para pemegang saham dengan semakin bertambah. Dalam konteks syari’ah, jika para pemegang saham mencapai kemakmurannya, maka semakin besar zakat yang akan dikeluarkan/dibayar oleh para pemegang saham tersebut.

KEBIJAKAN DAN PENENTUAN TUJUAN PERUSAHAAN SYARI’AH
Menurut syed Othman Al-habsi, ia mengungkapkan bahwa pada hakikatnya ilmu ekonomi adalah studi yang mempelajari tingkah laku pelaku ekonomi dalam kegiatan konsumsi Dn produksi, dan yang terpenting adalah sikap menghargai kegiatan ini. Al-habsi tertarik meneliti yang berkenaan dengan permasalahan ini, karena : pertama, ekonomi ini ditimbulkan diharapkan bisa menghindari penyimpangan-penyimpangan yang berkaitan dengan ilmu ekonomi itu sendiri, yang seharusnya tidak terjadi. Kedua, corak dari tingkah laku pelaku ekonomi yang berkompetensi dalam menentukan arah perekonomian.

A.      PERUSAHAAN DALAM ISLAM
Perusahaan dalam fungsinya untuk memproduksi barang-barang yang diperlukan masyarakat dan memperoleh keuntungan maksimum dari usaha tersebut, maka akan mengalami berbagai permasalahan. Adapun masalah yang pokok yang harus dipecahkan oleh produsen adalah bagimana komposisi dari faktor-faktor yang digunakan, dan untuk masing-masing faktor produksi tersebut berapakah jumlah yang akan digunakan.
Aspek yang perlu diperhatikan dalam memecahkan masalah :
1.      Komposisi faktor produksi yang bagaimana bagi seorang muslim untuk menciptakan tingkat produksi yang tinggi
2.      Komposisi faktor produksi yang bagaimana bagiseorang muslim untuk meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu.

B.      PROFIT OPTIMUM MERUPAKAN TUJUAN PERUSAHAAN
Organisasi yang bisa dikatakan sebagai bentuk perusahaan menurut syed Othman Al-habsi sepertin ;PT, persekutuan, perusahaan pribadi dan bentuk lainnya seperti perusahaan dibidang pertanian, bangunan, pertambangan, kerajinan, transportasi, servis dan lain-lain. Al-habsi juga menemukan sebuah konsep dari seorang produsen dimana seorang produsen dimana peran produsen sebagai produsen  itu  sendiri adalah menghasilkan barang kemudian menyalurkan sesuai dengan rencana awal.
Al-habsi menjelaskan tentang teknik efesiensi terletak pada proses produksi barang. Dia hanya membatasi pembatasannya dengan technical efficient produk bersih. Oleh karena itu, perusahaan bermaksud untuk memproduksi barang yang lebih banyak. Dalam kriteria ekonomi, suatu system produksi dikatakan lebih efisien bila memenuhi kriteria.
1.      Meminimalkan biaya untuk memproduksi jumlah barang yang sama
2.      Mengoptimalkan produksi dengan biaya yang sama.

TUJUAN PERUSAHAAN MENURUT PERSPEKTIF ISLAM
Kegiatan produksi tentu saja harus senantiasa berpedopan pada nilai-nilai keadilan dan kebajikan masyarakat. Karena kegiatan produksi merupakan respon terhadap kegiatan konsumsi, makan kegiatan produksi diharapkan menciptakan manfaat (mashalahah) untuk msyarakat.
Beberapa macam tujuan kegiatan produksi :
1.      Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan secara wajar
2.      Pemenuhan kebutuhan masyarakat
3.      Persediaan terhadap kemungkinan-kemungkinan di masa mendatang
4.      Persediaan bagi generasi yang akan datang
5.      Pemenuhan sarana bagi kegiatan social dan ibadah kepada allah.

C.      TATA KELOLA PERUSAHAAN DALAM ISLAM
Tata kelola perusahaan secaraislam berdasarkan model berorientasi stakeholder. Dalam model ini menyajikan kandungan kedua konsep dasar prinsip-prinsip syariah, yakni prinsip hak milik dan prinsip kerangka kontrak. Tata kelola setiap perusahaan dalam islam diatur oleh syari’ah bagi semua stakeholder termasuk pemegang saham, manajemen dan stake holder lain seperti karyawan, para pemasok, para modal, dan masyarakat.
Dewan syariah berperan memberikan nasihat dan mengawasi operasi perusahaan untuk memastikan kegiatan tersebut sesuai dengan prinsip syari’ah. Dewan direksi yang bertindak atas nama pemegang saham mempunyai tugas memantau dan mengawasi kegiatan bsinis secara keseluruhan. Para pemegang saham memiliki kewajiban menyediakan  modal usaha. Para manajer mempunyai tugas mengelola perusahaan sebagai wujud pemberian keprcayaan dari seluruh stakeholder, bukan hanya dari para pemegang saham. Selanjutnya, karyawan berkewajiban menjalankan tugas sesuai deskripsi jabatan masing-masing.